SUNGAIPENUH – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia akan membangun rumah sebagai contoh Rumah Adat Larik di Kota Sungai Penuh. Rumah contoh tersebut akan dibangun di samping kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Khayangan, Kota Sungai Penuh.

Kasubdit Pembinaan Tenaga Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Kemendikbud RI Suharti mengatakan, pembangunan rumah contoh untuk Rumah Adat Larik ini bertujuan untuk melestarikan arsitektur rumah tradisional yang ada di Indonesia.

“Kita juga ingin mengenalkan kepada para siswa atau generasi muda, mengenai bahan dan kayu apa yang akan digunakan membangun rumah larik ini,” ujarnya.

Selain itu, Suharti mengatakan pihaknya juga ingin menjelaskan kepada para siswa mengenai ragam hias dan ukiran yang ada pada tiang atau papan yang akan digunakan untuk membangun rumah adat larik ini.

“Kita membawa para siswa SMK Pembangunan yang ada di Sungaipenuh ini, agar mereka bisa menjadi generasi tukang, karena tukang arsitektur yang bisa membangun rumah tradisional sudah berkurang, makanya mereka bisa menjadi generasi penerus,” ungkapnya.

Dengan dibangunnya contoh Rumah Larik ini, Suharti berharap kepada Pemerintah Kota Sungai Penuh untuk menghidupkan kembali rumah adat larik dan menanam pohon yang sudah langka. “Di sini nanti akan dijadikan tempat wisata oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sungai Penuh,” pungkasnya.

Sementara itu, Alimin Depati mengatakan, rumah tradisional Kerinci, yakni Umoh Laheik atau Umoh panja, yang merupakan salah satu arsitektur tradisional dari Kerinci, kini semakin langka. Bahkan bisa dikatakan telah punah dan digantikan oleh rumah-rumah dengan bangunan beton yang permanen.

“Penyebanya, telah berubahnya pola pikir dan gaya hidup masyarakat menjadi lebih modernis, individualis, dan praktis seperti sekarang, juga karena semakin meningkatnya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Penulis: Dedi
Editor: Ikbal Ferdiyal

Sumber: https://metrojambi.com/