By: Agus Utantoro

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi segera membangun data komunitas adat di Indonesia. Langkah ini akan dilakukan dengan menggandeng PB AMAN (Pengurus Besar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara).

Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, Christriyati Ariani, mengatakan kebhinekaan NKRI ini pada realitas empiriknya turut pula dibentuk oleh komunitas-komunitas adat yang tersebar di penjuru Nusantara.

Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, Christriyati Ariani (Mi/Agus Utantoro)

“Dalam ruang negara-bangsa Indonesia, komunitas-komunitas ada turut berdinamika, bergerak terintervensi dan membentuk pola. Perubahan meliputi banyak aspek, mencakup demografis, ekologis, sosial, ekonomi hingga politik,” kata Christriyati di sela-sela workshop Penguatan Data Komunitas Adat yang diselenggarakan di Yogyakarta, Rabu (16/10).

Menurut dia, eksistensi komunitas adat, sangat penting untuk terinventarisir dan terdokumentasi secara aktual. Data-data aktual tambahnya, merupakan pijakan penting dan strategis bagi pemerintah dan berbagai pihak terkait. Terutama untuk menghasilkan program dan kebijakan yang berdaya guna serta berhasil guna sesuai dengan bentuk,
kondisi serta persoalan yang terjadi di komunitas adat.

Data-data yang hendak dikumpulkan menyangkut identifiksi lembaga atau pranata pada komunitas adat, memetakan teritori dan wilayah komunitasi adat, kondisi demografi komunitas adat  dan mengidentifikasi potensi objek pemajuan kebudayaan. (OL-3)