Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/04/kemendikbud-dorong-masyarakat-melestarikan-kebudayaan

Jakarta, Kemendikbud — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan gelar lokakarya Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat (FKBM) dan Revitalisasi Desa Adat (RDA) di Jakarta (27/4/2017). Acara ini merupakan salah satu program prioritas Kemendikbud dalam membantu komunitas budaya dan desa adat untuk revitalisasi, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas keberadaan komunitas budaya dan desa adat dalam rangka melestarikan kebudayaan.

Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Hilmar Farid menyampaikan bahwa bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan yang ada. “Kita ingin menguatkan masyarakat. Karena itu di dalamnya ada unsur pemberdayaan. Kita ingin masyarakat bisa mempertahankan adat dan memberlakukannya kembali,” ujar Hilmar Farid.

Hilmar juga menyampaikan bahwa program ini tidak dapat berdiri sendiri. Karena dalam hal ini hanya ada satu sektor, yaitu kebudayaan. Sedangkan untuk merevitalisasi, dibutuhkan gotong royong dari berbagai sektor, seperti perekonomian, pertanian, dan sebagainya, sehingga diperlukan kerja sama antar kementerian.

Salah satu peserta lokakarya, Wardoyo dari Purworejo merasa terbantu dengan adanya lokakarya ini dan berharap dari sini, ia bisa memperoleh pengetahuan terkait kesenian dan kebudayaan, sehingga ia tidak hanya memperoleh bantuan dari segi fisik melainkan juga ilmu.

Lokakarya tahap kedua ini dilaksanakan selama empat hari, yaitu pada 26 sampai 29 April 2017 dan dihadiri oleh 146 peserta dari indonesia bagian barat dan tengah. Sedangkan untuk Indonesia bagian timur, telah diadakan di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 20 hingga 23 April 2017. Kuota penerima bantuan FKBM dan RDA tahun 2017 adalah 155 untuk komunitas budaya dan 75 desa adat. Berdasarkan data terakhir pada 2016 lalu, sejak 2012, sebanyak 1.560 komunitas budaya telah terfasilitasi. Sedangkan 259 desa adat sudah terfasilitasi sejak 2013. (Aji Shahwin)