Di Indonesia, permainan gasing mungkin sudah mulai dilupakan. Tapi, hal tersebut tak berlaku di London, Inggris.

Beberapa tahun lalu, gasing yang dipamerkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di acara “Indonesia Weekend” yang berlangsung di Potter Fields Park, London, Inggris, sukses menarik perhatian warga asli di sana. Bukan hanya anak-anak, mereka yang tertarik juga datang dari kalangan dewasa. Mereka terpesona dengan keunikan gasing yang diperlihatkan di acara tersebut.

Gasing yang dipamerkan dalam event tersebut terdiri dari berbagai jenis, berasal dari berbagai daerah di Tanah Air. Saking tertariknya, banyak masyarakat London yang mencoba langsung permainan tersebut.

Di Indonesia, sebagian besar gasing terbuat dari kayu. Meski ada pula yang berbahan dasar plastik atau logam. Pada gasing tradisional, tali gasing dibuat dari bahan kulit pohon dengan menggunakan efek giroskopik.

Bentuk gasing juga bervariasi, tiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Ada yang berbentuk bulat, lonjong, kerucut, hingga elips. Meski demikian, satu hal yang mutlak, setiap gasing wajib memiliki mahkota di bagian atas untuk menautkan tali gasing. Selain itu, gasing juga hanya bisa dimainkan dengan cara diputar dengan sentakan tali gasing.

Setiap daerah di Indonesia juga menyematkan nama atau istilah yang berbeda-beda untuk gasing. Di Jakarta permainan ini disebut gasing, di Kalimantan Timur disebut begasing, di Maluku disebut apiong, di Sulawesi Utara disebut piong, di Sulawesi Selatan disebut manggasing, sementara di Jawa Barat lebih dikenal dengan sebutan panggal.

Ayo, datang dan saksikan keseruannya hanya di Pekan Kebudayaan Nasional 2019!

Sumber: https://pkn.kebudayaan.id/