Surabaya. Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi telah melaksanakan kegiatan Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat di Hotel Oval Surabaya pada tanggal 17 – 18 September 2015. Kegiatan ini merupakan sinergi antara Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.

Peserta Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat terdiri dari unsur Tokoh Adat/Pemangku Adat, Budayawan, LSM, Seniman dan Akademisi/Mahasiswa serta instansi terkait yang membidangi Kebudayaan di wilayah Surabaya. Narasumber menghadirkan tokoh adat, pemerintah, budayawan dan akademisi dari wilayah Surakarta yaitu Hardjo Kardi, Sri Haryati, S.Sos, MM, Prof. Aribowo, dan DR. Drs. R. Otto Bambang Wahyudi, M.Si., MM.

Tema Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat adalah “Pemenuhan Hak-Hak Sipil Komunitas Adat dalam Rangka Memperkuat Jati Diri Bangsa”

Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat di awali dengan penyampaian laporan panitia penyelenggara kegiatan dan dibuka secara resmi oleh Kasubdit Komunitas Adat.

Hasil rumusan Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat menekankan pada pentingnya pemenuhan hak – hak sipil komunitas adat serta implementasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Rekomendasi menekankan kepada perlunya langkah – langkah konkrit serta peraturan pemerintah sebagai pedoman payung hukum untuk mewujudkan nilai – nilai pelestarian budaya sehingga bisa di fasilitasi keberadaannya dalam memperkuat karakter dan jati diri bangsa indonesia.

Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat ini ditutup oleh Kasubdit Komunitas Adat.