Banyuwangi. Direktorat Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi telah melaksanakan kegiatan Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat di Mirah Hotel, Banyuwangi pada tanggal 29 – 31 Oktober 2014. Kegiatan ini merupakan sinergi antara Direktorat Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Banyuwangi.

Peserta Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat terdiri dari unsur Tokoh Adat/Pemangku Adat, Budayawan, LSM, Seniman dan Akademisi/Mahasiswa serta instansi terkait yang membidangi Kebudayaan di wilayah Banyuwangi. Narasumber menghadirkan tokoh adat, pemerintah, budayawan dan akademisi dari wilayah Banyuwangi yaitu M.Y. Bramuda, S.Sos, MBA, MM (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Banyuwangi), Hasnan Singodimayan, Drs. Subur Bahri, M.Si (Dosen Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi), dan Hasan Basri.

Tema Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat adalah “Keragaman Seni dan Budaya Komunitas Adat dalam Menghadapi Budaya Global”.

Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat di awali dengan penyampaian laporan panitia penyelenggara kegiatan, sambutan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Banyuwangi dan dibuka secara resmi oleh Direktur Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi.

Hasil rumusan Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat mengedepankan kepada pentingnya mempertahankan dan melestarikan adat dan budaya untuk menghadapi budaya global.

Rekomendasi menekankan kepada perlunya pewarisan nilai-nilai adat dan budaya kepada masyarakat dan generasi muda melalui muatan lokal di sekolah sehingga ritual adat menemukan makna dan fungsinya sebagai media ekspresi spiritual dan pembelajaran nilai-nilai hidup.

Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat ini ditutup oleh Kasubdit Komunitas Kepercayaan.