Bimbingan Teknis Peningkatan Wawasan Keragaman dan Kekayaan Budaya Sumatera Barat Bagi Guru Muatan Lokal

0
995

Bukittinggi – Bimbingan teknis peningkatan wawasan keragaman dan kekayaan budaya Sumatera Barat bagi guru muatan lokal berlangsung dari tanggal 16 sampai dengan 19 Mei 2016 di Hotel Rocky Bukittinggi.

Tujuan dari penyelenggaraan bimbingan teknis bagi guru muatan lokal adalah sebagai upaya (1) melestarikan nilai-nilai luhur warisan budaya Indonesia, sehingga dapat memperkuat jatidiri dan pembentukkan karakter bangsa; (2) meningkatkan pemahaman guru yang mengajar muatan lokal tentang keragaman kebudayaan lokalnya; serta (3) mengenal dan menghargai keragaman, sehingga menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial dan budayanya.

Lebih lanjut, kegiatan ini diharapkan dapat sejalan dengan program nawacita pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang menekankan perlunya melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan memperkuat identitas dan jati diri bangsa.

Dalam pelaksanaannya, Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias menyampaikan sambutanya selaku tuan  rumah. Beliau menyambut baik adanya kegiatan bimbingan teknis bagi para guru muatan lokal di Bukittinggi untuk mendukung pelestarian budaya lokal.

Berikutnya, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid menyampaikan harapannya dalam kegiatan bimbingan teknis tersebut melalui tayangan video karena beliau berhalangan untuk menghadiri kegiatan.

“Kebudayaan bukan hanya kesenian, sesungguhnya kebudayaan meliputi bidang yang luas. Jadi sudah semestinya, kita mengembangkan bahan ajar atau aspek budaya yang lain seperti upacara, cerita rakyat, makanan tradisional dan masih banyak lainnya. Jadi melalui bimtek ini kita ingin pengetahuan yang lebih mendalam mengenai kegiatan upacara, cerita rakyat dan aspek budaya lainnya“ ungkap Hilmar Farid.

Berbagai narasumber kompeten dihadirkan untuk meningkatkan kualitas serta kompetensi tenaga didik muatan lokal. Di samping itu, bimbingan teknis ini juga menghadirkan fasilitator untuk membimbing para peserta yang dibagi dalam beberapa kelompok.

Para peserta bimbingan teknis dibagi menjadi lima kelompok. Masing-masing kelompok membahas substansi muatan lokal yang berbeda-beda. Kelompok 1 membahas  organisasi sosial, upacara tradisional, dan upacara daur hidup. Kelompok 2 dengan topik diskusi kesenian tradisional, cerita rakyat, dan ungkapan tradisional. Kelompok 3 diskusi dengan topik tentang pengetahuan dan teknologi tradisional, arsitektur tradisional, dan permainan rakyat. Kelompok 4 berfokus pada topik tentang pengobatan tradisional (jamu tradisional), Kearifan lokal dan Makanan dan minuman tradisional. Sementara itu, kelompok 5 membahas pakaian tradisional dan kain tradisional dan peralatan hidup dan senjata tradisional.

Dalam kegiatan ini, para peserta diharapkan berperan serta secara aktif. Kemudian, di sesi akhir kegiatan, para fasilitator memilih tiga peserta bimbingan teknis yang terbaik.

Para narasumber bersama para peserta terbaik bimbingan teknis
Para narasumber bersama para peserta terbaik bimbingan teknis

Pada sesi penutupan, Ketua Panitia Pelaksana, Bimbingan teknis, Elfarmi Iriani menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung  terkait bimbingan teknis tersebut. Beliau juga menyampaikan pesan dari Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi agar kegiatan ini dapat ditindaklanjuti oleh Provinsi dan Dinas Kabupaten Kota se-Provinsi Sumatera Barat.