Dirjenbud: Fokus Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Kebudayaan

0
1561

Jakarta – Tata kelola kebudayaan menjadi poin penting yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Oleh karena itulah, Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas tata kelola kebudayaan, baik dari sisi kualitas, manajemen dan tindakan. Salah satunya melalui Indonesiana, sebuah platform kegiatan yang nantinya akan digarap bersama-sama pemerintah pusat dan daerah.

Hal ini disampaikan Hilmar Farid  di hadapan peserta kegiatan Workshop Platform Indonesiana, yang dihadiri oleh Unit Pelaksana Tugas di lingkungan Ditjenbud dan perwakilan dinas kebudayaan dari berbagai provinsi. Hilmar Farid menyebutkan, tata kelola yang baik akan mempermudah kebudayaan bergerak dan membangun kesadaran masyarakat.

“Di Indonesiana ini kita mencoba untuk memperbaiki, meningkatkan kualitas tata kelola kita melalui tindakan. Ini ditekankan karena semangat kita bukan hanya melaksanakan kegiatan. Kita sering bilang kegiatan-kegiatan kita bisa mendunia. Namun kalau hanya terus berkutat di lingkungan sendiri dan senang pada kegiatan sendiri hanya akan jadi katak dalam tempurung. Harus tumbuh kesadaran bahwa ada dunia yang besar di luar sana. Jadi semangat kita bukan sedang berlomba-lomba membuat festival,” ujarnya saat memberikan sambutan dan arahan, di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat (20/2/2018).

Tata kelola yang dimaksud Hilmar Farid ialah bagaimana menyinergikan pemangku kepentingan, yakni antarkementerian, lembaga hingga komunitas-komunitas untuk duduk bersama dan saling terkoneksi satu sama lain. Hasil akhirnya ialah membentuk budaya masyarakat yang mandiri.

“Ini ibarat kita sedang menanam sesuatu. Kadang-kadang tumbuhnya itu di luar dugaan, mekar dengan cepat. Bahkan ketika masyarakat sudah melebihi kemampuan kita untuk mengurusnya dan berdaya menjalankan kegiatan itulah keberhasilannya. Sehingga kita para birokrat ini tinggal duduk, memfasilitasi, melihat bagaimana itu tumbuh dan sesekali turun untuk mengairi. Karena apa, kebudayaan itu lahir di dalam masyarakat. Tugas kita tidak lain memperlancar, mempermudah orang untuk bertindak,” tegasnya.

Seperti diketahui, Direktorat Jenderal Kebudayaan tengah menyelenggarakan Workshop Platform Indonesiana untuk menemukan rumusan-rumusan yang tepat meningkatkan tata kelola festival di kawasan yang menjadi titik lokasi. Tak hanya itu, fokus utamanya ialah peningkatan kualitas manajemen, perluasan akses dan penguatan jejaring budaya, serta menyusun skema dan mekanisme sebagai acuan kerja.