Workshop Konservasi Fosil resmi dibuka oleh Dr. Harry Widianto tadi malam, Jumat 26 Agustus 2016 di Hotel Sunan Solo. Kegiatan ini berlangsung selama 6 (enam) hari sejak tanggal 26- 31 Agustus 2016 dengan materi dan praktek.
Dalam sambutannya, Widianto mengapresiasi penyelenggaraan Workshop Konservasi Fosil yang diadakan oleh BPSMP Sangiran ini. Peserta dari situs-situs prasejarah yang ada di Situs Perning, Trinil, Sambung Macan, Bojonegoro dan dari situs-situs prasejarah lain berkumpul menimba ilmu di workshop ini. Para peserta setiap hari berkumpul dengan legenda yang dulu dikenal “Balung Buto” merupakan legenda tentang peperangan para raksasa yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan fosil. Ini merupakan bagian dari cagar budaya yang perlu dilestarikan demi kemajuan kebudayaan.
Para peserta workshop ini merupakan orang-orang yang peduli akan kelestarian cagar budaya khususnya keberadaan fosil. Dengan workshop ini diharap akan menghasilkan sumber daya konservasi yang handal sehingga mampu melestarikan fosil khususnya. Terima kasih kepada BPSMP Sangiran yang telah mengadakan kegiatan ini yang memang diperlukan untuk melestarikan cagar budaya khususnya fosil, ungkap Widianto diakhir sambutannya.
Workshop Konservasi Fosil ini diharap mampu memberikan pengetahuan teori tentang cagar budaya dan praktek langsung dilapangan. Pengetahuan yang didapat peserta diharap mampu diaplikasikan di daerah masing-masing demi pelestarian cagar budaya. (Wiwit Hermanto)