Fenomena booming batu akik yang saat ini masih terus terjadi di tanah air ternyata cukup membawa dampak positif bagi para pengrajin souvenir di kompleks wisata museum manusia purba Sangiran. Banyak warga sekitar yang akhirnya membuka jasa jual dan gosok batu akik sebagai lahan untuk meraup keuntungan. Berbagai jenis bahan batu akik dapat kita jumpai di antara sederetan penjaja souvenir baik yang ada di kios cinderamata museum atau sepanjang jalan saat kita memasuki wilayah yang dikenal karena manusia purbanya ini. Bahan-bahan batu akik ini sebagian besar didatangkan dari wilayah di luar Sangiran seperti Pacitan, Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan. Adapun jenis batu yang diperjualbelikan terdiri dari beberapa jenis seperti batuan cheert, jasper, kalsedon, koral, amethyst dan lain-lain. Setelah bahan batu ini digosok oleh para pengrajin, kita akan mendapatkan nama-nama batu seperti sunkist, kecubung, solar, red baron, opal, black opal, lavender, junjung drajat, red tomato, red raflesia, nogo sui, klawing dan lain-lain. Menurut penuturan salah satu warga, fenomena akik yang terjadi saat ini sangatlah dirasakan berbeda dibandingkan dengan fenomena batu akik yang pernah terjadi dulu. “Terkadang kita sampai menolak pesanan juga karena cukup banyak orderan”, tutur mas Putut sebagai salah satu pengrajin. Seiring dengan adanya fenomena ini kunjungan wisatawan terutama wisatawan domestik ke museum juga cukup meningkat tajam. Hal ini tentunya bisa memberikan dampak yang cukup positif dalam kaitannya dengan promosi kepariwisataan museum manusia purba Sangiran sebagai salah satu destinasi pariwisata di kabupaten Sragen dan Provinsi Jawa Tengah. Banyak wisatawan domestik yang sengaja datang ke Sangiran untuk berburu koleksi batu akik dan akhirnya wisatawan tersebut menyempatkan diri mampir ke museum manusia purba Sangiran untuk melihat koleksi –koleksi yang ada di museum. Hal yang tak kalah pentingnya adalah dengan banyaknya masyarakat yang beralih profesi menjadi pengrajin batu akik dadakan tentunya akan mendorong terjadinya peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar situs manusia purba Sangiran. (yud)