Setelah memberikan materi praktek lapangan tentang penyelamatan temuan fosil, materi kemudian dilanjutkan dengan identifikasi, pendokumentasian, registrasi temuan fosil serta konservasi mekanis. Hal ini menjadi sangat penting agar informasi yang direkam dapat menjadi data yang berguna dalam kajian selanjutnya. Kegiatan ini dilaksanakan di laboratorium BPSMP Sangiran yang merupakan bagian dari materi lapangan dalam Workshop Konservasi Fosil pada Senin 29 Agustus 2016.
Setelah materi penyelamatan fosil diberikan materi identifikasi, pendokumentasian, registrasi dan konservasi mekanis, jadi ini menjadi runtutan setelah penyelamatan temuan fosil, demikian yang dikatakan Yudha Herprima Ketua Panitia Workshop Konservasi Fosil. Data lapangan harus dilengkapi dengan data pendukung lainnya seperti dengan mengidentifikasi temuan fosil yang kemudian di registrasi yang kemudian diperkuat dengan pendokumentasian sehingga memperkuat data temuan.
Konservasi mekanis perlu dilakukan setelah fosil diselamatkan agar menjadi lebih mudah dalam proses konservasi yang akan dilakukan.
Peserta terlihat aktif dalam materi lapangan baik di lapangan maupun di laboratorium. Dengan antusias peserta bertanya dan berdiskusi dengan peserta lain maupun instruktur lapangan. Ilmu yang didapatkan dalam workshop ini menjadi satu bagian dalam upaya pelestarian cagar budaya ke depan. (Wiwit Hermanto)
