Pada gelaran Museum Goes to Campus (MGtC) 4 di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram, S.H. Universitas Sebelas Maret (UNS), BPSMP Sangiran menjadi salah satu peserta. MGtC 4 ini diikuti oleh 26 peserta yang berasal dari berbagai daerah yang dihelat sejak tanggal 29 hingga 31 Oktober 2019 dengan mengambil tema “Keberagaman sebagai Dinamisator Peradaban”.
Sejak pembukaan MGtC 4 yang menghadirkan BPSMP Sangiran sebagai salah satu peserta, terlihat bahwa para pengunjung sangat haus informasi. Banyak dari pengunjung yang belum pernah mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran dan bahkan belum mengenal Sangiran. Pengunjung ini berasal dari berbagai wilayah, lapisan usia, dan pendidikan.
Selain akademisi UNS, pengunjung juga berasal dari sekolah SD hingga tingkat SMA memenuhi lokasi MGtC 4. Sebagian besar pengunjung ini merupakan generasi muda, generasi yang oleh Presiden Joko Widodo disebut sebagai generasi milenial. Generasi ini banyak memanfaatkan teknologi untuk mendapat informasi. Di stan BPSMP Sangiran teknologi dimanfaatkan sebagai media untuk memberikan informasi, melalui layar Touchscreen.
Touchscreen ini sangat diminati oleh pengunjung yang ingin menggali berbagai informasi tentang Sangiran. Mereka rela antri untuk secara bergilir memanfaatkan Touchscreen guna memuaskan penasaran mereka. Dengan sabar mereka menanti giliran untuk memanfaatkan Touchscreen.
Sambil memanfaatkan Touchscreen atau sedang antri, mereka memberikan komentar maupun diskusi. Hal ini menjadi interaksi sesama pengunjung yang menikmati informasi yang disajikan pada Touchscreen. Komentar dan diskusi mereka seperti:
“Nah ini yang ku lihat saat ke Sangiran”
“Seperti apa saja yang disajikan di Sangiran?”
“Ada banyak fosil dipamerkan disana”
“Sudah pernah ke Sangiran dan disini bisa lihat lagi”
“Kalau sudah lihat museum dan lihat lagi disini, seperti kembali ke museumnya”
Perpaduan teknologi modern yang membalut kekunoan koleksi di stan BPSMP Sangiran untuk menjaring pengunjung. Teknologi yang menjadi ketertarikan pengunjung terutama generasi milenial. Menikmati informasi singkat yang tidak membosankan karena dibalut dengan teknologi yang memang menjadi kegemaran mereka.
Dengan kenyataan ini, dapat diambil sebuah hipotesa bahwa generasi milenial memang haus informasi. Informasi singkat dengan memanfaatkan teknologi akan mendekatkan mereka dengan tinggalan masa lalu.
Masa lalu yang selama ini banyak dikatakan hanya sebagai kejadian yang tidak akan terulang kembali. Sebuah kejadian yang menjadi sebuah cerita yang sepantasnya disampaikan pada generasi muda yang akan meneruskan estafet dalam memajukan bangsa.
Memajukan bangsa melalui kebudayaan dan kejayaan masa lalu yang pernah terjadi di negara ini. Stan BPSMP Sangiran siap berbagi informasi itu demi kemajuan kebudayaan. (Wiwit Hermanto)