Jumat 5 Februari 2016, tak seperti biasanya karena di hari jumat itu awal dari sebuah peristiwa yang menggegerkan Sangiran. Peristiwa penemuan Tengkorak Homo erectus oleh Setu Wiryorejo menjadi suatu hal yang istimewa karena sudah terlalu lama Bumi Sangiran tidak memunculkan fosil tengkorak Homo erectus. Setu Wiryorejo menemukan fosil Tengkorak Homo erectus di Sungai Bojong Desa Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.
Sungai Bojong terletak tak jauh dari rumah Setu Wiryorejo yang menemukan Tengkorak Homo erectus sedang menggarap sawahnya. Setu Wiryorejo merupakan seorang petani yang sering menemukan temuan fosil saat sedang menggarap sawahnya. Banyak temuan-temuan fosil yang saat ini di BPSMP Sangiran merupakan kontribusinya. Saat menemukan Tengkorak Homo erectus, Setu Wiryorejo segera melaporkannya ke Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMP Sangiran). Tengkorak Homo erectus temuan Setu Wiryorejo terlihat dari depan dan dari samping:
Tengkorak Homo erectus temuan Setu Wiryorejo ini diteliti secara seksama agar mengetahui secara pasti informasi yang dapat dipelajari dan mendapat suatu kesimpulan yang pasti. Setelah melalui penelitian mendalam yang melibatkan Dr. Harry Widianto yang merupakan ahli Paleoantropologi, fosil temuan Setu Wiryorejo tersebut dianalisa sebagai Tengkorak Homo erectus tipe arkaik. Penelitian mendalam hingga kini terus dilakukan guna mendapat data dan informasi yang berharga bagi pengetahuan khususnya pengetahuan tentang Homo erectus di Sangiran.
Setu Wiryorejo sebagai penemu Tengkorak Homo erectus, akan diberi imbalan dan penghargaan karena jasa ini. Rencananya pemberian imbalan dan penghargaan ini akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat ini. (Wiwit Hermanto)