Teknologi di Sematkan untuk Memberi Informasi

0
364

Ada yang baru di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan, teknologi layar sentuh video mapping yang ada di ruang pamer 1 yang mengisahkan lapisan-lapisan tanah di Situs Sangiran. Teknologi layar sentuh video mapping ini merupakan perbaruan dari informasi sebelumnya, menambahkan layanan teknologi modern yang menarik.

Layar sentuh video mapping yang memanfaatkan teknologi modern menjadi kelebihan dari display ini, lebih memudahkan pengunjung berinteraksi untuk menggali informasi. Informasi tentang lapisan-lapisan tanah yang ada di Situs Sangiran menjadi lebih “hidup” dan pengunjung lebih mudah mengaksesnya.

Informasi tentang lapisan tanah yang mengisahkan berbagai perubahan lingkungan di Situs Sangiran sejak 2,4 juta tahun lalu dikisahkan secara sederhana dengan memanfaatkan teknologi. Lapisan yang mempunyai banyak arti bagi proses pengendapan dan kronologi waktu, dan bercerita mengenai peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu. Lapisan-lapisan tanah tersebut secara berurutan dikisahkan mulai dari Formasi Kalibeng, Formasi Pucangan, Formasi Grenzbank, Formasi Kabuh, dan Formasi Notopuro.

Kisah 2,4 juta tahun yang lalu secara singkat dikisahkan perubahan yang terjadi di Situs Sangiran, saat masih menjadi laut dalam. Bukti-bukti yang ditemukan beruba kehidupan laut dengan temuan berbagai hewan laut seperti beberapa jenis kerang bahkan ikan hiu yang bertindak sebagai predator.

Formasi Pucangan yaitu ketika Sangiran sudah berubah menjadi rawa-rawa dan sudah ada Homo erectus yang tinggal saat itu. Rawa dan hutan bakau mendominasi lansekap Sangiran hingga sekitar 0,9 juta tahun yang lalu, dicirikan oleh endapan lempung hitam Formasi Pucangan. Homo erectus tertua mulai datang dan hidup di pinggir-pinggir sungai sekitar rawa, berdampingan dengan fauna kuda air, gajah, buaya, macan, rusa. Mereka membuat alat batu berbahan kalsedon berupa serpih berukuran kecil-kecil dengan diameter antara 2-4 cm.

Fondasi Grenzbank merupakan lapisan ketiga yang awal mula daerah Sangiran sudah berubah menjadi daratan yang tersusun dari batuan gamping dan juga kerikil.

Formasi Kabuh merupakan salah satu formasi yang cukup luas tersingkap di daerah Sangiran. Formasi ini dikenal dunia karena ditemukannya fosil fragmen manusia purba oleh peneliti terdahulu.

Formasi Kabuh merupakan salah satu formasi yang cukup luas tersingkap di daerah Sangiran. Formasi ini dikenal dunia karena ditemukannya fosil fragmen manusia purba oleh peneliti terdahulu.

Di sematkannya teknologi ini diharapkan dapat mempermudah pengunjung mengakses informasi dengan cara yang mudah dan menarik. Peningkatan kualitas layanan bagi pengunjung menjadi menjadi muara dari upaya ini, menjadi lebih baik dan lebih memudahkan akses informasi bagi pengunjung. (Wiwit Hermanto)