Taping episode akhir tahun untuk kegiatan penyebaran informasi potensi dan nilai penting Situs Sangiran telah dilaksanakan. Berbeda dengan episode sebelumnya, episode kali ini BPSMP Sangiran ingin mengenalkan kepada masyarakat cara-cara pencarian data arkeologis melalui ekskavasi. Sangat beruntung pada saat ini sedang dilaksanakan kerjasama penelitian internasional antara Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dengan MNHN Paris, Perancis dengan mengambil lokasi di Situs Pucung. Narasumber yang ditampilkan adalah orang-orang yang berkompeten dan ahli di bidang penelitian yaitu Anton (Peneliti Balai Arkeologi Bandung), Metta (Arkeolog BPSMP Sangiran),dan Sukadi (anak penemu S17).
Materi yang dikupas adalah tentang kegiatan ekskavasi, metode dan peralatan yang digunakan, serta dukungan berbagai disiplin ilmu dalam penelitian arkeologi. Dalam kesempatan ini juga dibahas tentang sejarah penemuan spesimen S17 di Pucung, sebagai masterpiece temuan dari Sangiran yang sangat terkenal.
Peneliti dari MNHN Paris, Xavier, mengutarakan tentang kegiatan di lapangan yang berkaitan dengan ekskavasi, proses pengambilan sampel tanah, pengayaan tanah galian dan proses analisis temuan untuk menarik kesimpulan.
Hasil-hasil penemuan spektakuler dari Situs Pucung juga disampaikan. Temuan tersebut di antaranya adalah fosil kepala gajah purba jenis Stegodon beserta gadingnya, fosil fauna lain, sejumlah artefak dan lain-lain. (ISB)
