Tahap Pertama Penataan Display Museum Buton

0
955

Balai Pelestarian Situs Manusia Purba pada tahun ini melaksanakan salah satu kegiatan dalam rangka bantuan teknis pemanfaatan cagar budaya. Bantuan teknis ini diwujudkan melalui penataan display di Museum Mini Buton. Museum Buton (Bumiayu-Tonjong) adalah tempat penyimpanan sekaligus memamerkan ratusan fosil temuan masyarakat dari daerah di sekitar Bumiayu. Menempati bangunan bagian rumah Bapak Rafli Rizal di Jalan Ahmad Dahlan Kalierang, Bumiayu, Kabupaten Brebes, “museum” ini menjadi pelopor kepedulian dan partisiapasi masyarakat yang menyadari akan nilai penting peninggalan purbakala untuk berperan serta pada penyebarluasan informasi mengenai temuan-temuan fosil dari Bumiayu.
Ratusan fosil yang ada Museum Mini Buton ini berasal dari berbagai daerah di Brebes Selatan. Fosil-fosil tersebut diperoleh di beberapa aliran sungai di daerah Brebes Selatan seperti, Sungai Petujah, Sungai Glagah, Sungai Bodas, Sungai Cisaat, Sungai Gintung dan Sungai Kalijurang. Temuan yang tertata rapi di pondok fosil Bumiayu terdiri dari tulang panjang, gigi, tanduk dan gading dari berbagai jenis fauna. Beberapa fosil yang dapat teridentifikasi antara lain dari gajah purba, banteng purba, kerbau purba, rusa, badak, moluska, dan alat-alat batu sebagai hasil budaya manusia.
Penataan display ini dilakukan oleh Seksi Pemanfaatan BPSMP Sangiran sebagai tindak lanjut dari rekomendasi tim penelitian dan konservasi BPSMP Sangiran yang beberapa tahun terakhir telah melakukan penelitian di Bumiayu serta pendataan dan konservasi terhadap temuan-temuan fosil di museum ini. Menurut laporan juga disebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten dan Provinsi telah memberikan perhatian yang baik bagi aktivitas museum dan komunitas terhadap upaya pelestarian peninggalan purbakala di Bumiayu.
Sejak tanggal 17 Februari hingga 21 Februari, tim BPSMP Sangiran melakukan kegiatan tahap pertama penatan display Museum Mini Buton dengan mengumpulkan data teknis Museum Mini Buton. Data tersebut adalah data keruangan, data koleksi, dan informasi. Selanjutnya data tersebut diolah oleh tim untuk menentukan storyline, disain presentasi informasi, dan disain penataan ruang. Pada tahap terakhir akan dilakukan penataan display di Museum Mini Buton sesuai dengan disain yang telah dibuat.
Dengan kegiatan penataan display ini diharapkan informasi nilai penting kepurbakalaan Bumiayu dan sekitarnya dapat diketahui dan dipahamai masyarkat dengan lebih baik. Kegiatan ini juga menjadi pendorong semangat bagi Pemerintah Kabupaten Brebes dan Komunitas sebagai kelompok pelestari Bumiayu agar terus bersinergi dengan pemerintah pusat dalam pelestarian cagar budaya. (ISB)