Selasa, 15 Agustus 2017 berlokasi di Sarana Atraksi Wisata Edukasi di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan diadakan taping (rekaman) Sinden Menthel dengan mengambil tema “Perlindungan dan World Heritage Situs Sangiran”. Dua orang narasumber yang berkompeten dihadirkan dalam membahas tema tersebut yaitu Ratna Sri Panglipur, S.S. selaku Kepala Subbagian Tata Usaha BPSMP Sangiran dan Dody Wiranto, S.S., M.Hum selaku Kepala Seksi Pelindungan BPSMP Sangiran.
Dalam kesempatan ini Ratna menjelaskan bahwa Sangiran sudah lama dikenal dunia sebagai situs kunci untuk pemahaman evolusi manusia. Oleh sebab itu Situs Sangiran ditetapkan sebagai World Heritage sejak tahun 1996. Dengan pengakuan itu, Sangiran bukan saja menjadi miliki bangsa Indonesia tetapi sudah menjadi milik dunia. Pengakuan itu menjadi kebanggaan bagi Indonesia sekaligus mendatangkan kewajiban untuk melestarikannya.
Fosil yang menjadi koleksi sebagian besar ditemukan oleh masyarakat yang mendiami Situs Sangiran. “Mereka sudah memiliki kesadaran yang tinggi untuk melapor pada BPSMP Sangiran”, jelas Dody Wiranto, S.S., M.Hum selaku Kasi Pelindungan BPSMP Sangiran. Kesadaran masyarakat ini dikarenakan sosialisasi yang gencar dilakukan. “Masyarakat yang menemukan fosil dan melaporkannya kepada kami akan diberi kompensasi imbalan sebagai apresiasi kepada kesadaran mereka”, lanjut Dody. Selain temuan fosil dari masyarakat, Dody juga menjelaskan tentang pentingnya pelindungan terhadap lapisan tanah. “Untuk itu kami akan melakukan pembebasan lahan penting yang menceritakan kehidupan purba 2 juta tahun yang lalu”, lanjut Dody.
Begitu banyak sumbangan Situs Sangiran bagi dunia dan pengetahuan membuat situs ini diakui sebagai World Heritage dan sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk melestarikannya. Para pemirsa dapat menyaksikan dialog ini pada hari Kamis, 24 Agustus 2017 pukul 16.30 Wib di TATV. (Wiwit Hermanto)