Situs Sambungmacan terletak di tepian Sungai Bengawan Solo pada tahun 1973 menguak temuan spektakuler berupa fosil atap tengkorak Homo erectus bersama dengan fosil-fosil tulang binatang. Pembangunan sodetan Sungai Bengawan Solo guna menghindari banjir yang terletak di Dusun Ngadirojo, kemudian menguak temuan tersebut. Kemudian pada tahun 1975, melakukan penelitian di situs ini dan menemukan 2 buah alat batu yang oleh R.P. Soejono disebut sebagai kapak perimbas dan alat serpih yang dikerjakan berulang. (Widianto, 2009).
Penilitian yang dilakukan T. Jacob ini melibatkan penduduk sekitar, salah satunya adalah Sudarsono yang saat itu masih berusia belasan tahun. Menurut pengakuan Sudarsono, “Pada tahun 1975 Pak Jacob mengadakan penelitian, saat itu saya ikut. Saat itu saya masih SMP, beliau orang yang kuat saat berjalan menyusuri lokasi penelitian”.
Setelah mengikuti penelitian Teuku Jacob itu, Sudarsono mulai tertarik mengenali fosil yang merupakan peninggalan masa lalu dan ditemukan disekitarnya. “Sejak itu saya mengumpulkan fosil hingga kini. Fosil saya temukan di sekitar Sungai Bengawan Solo didekat rumah saya”.
Sudarsono merupakan warga Ngadirojo, Sambungmacan, Sragen Jawa Tengah yang masih setia berupaya melindungi tinggalan masa lalu. Fosil-fosil yang ditemukan dalam kesehariannya saat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Bondan Pratiwi yang merupakan Kepala Desa Sambungmacan mengungkapkan bahwa Sudarsono merupakan salah satu warganya yang memiliki fosil dirumahnya. Sudarsono dikenal warga dengan sebutan Mbah Sono, warga sekitar mengenalnya sebagai orang bersahaja dan memiliki kegemaran mengoleksi fosil yang ditemukan disekitarnya. “Mbah Sono merupakan salah satu pelestari fosil dari Sambungmacan, beliau mengoleksi fosil yang ditemukan disekitarnya”, jelas Bondan.
Kegemaran yang dilakukan sejak mengikuti penelitian Teuku Jacob pada tahun 1975 dan hingga sekarang masih dilakoni Sudarsono. “Disinilah Pak Jacob melakukan penelitian pada tahun 1975”, jelas Sudarsono saat bersama Tim Survei dan Pengumpulan Data untuk Kajian Koleksi Alat Tulang di Situs Sambungmacan berada dilokasi.
Lokasi penelitian tersebut terletak di Dusun Ngadirojo, Sambungmacan, Sragen Jawa Tengah, sekitar 100 meter dari rumah Sudarsono. Di sodetan Sungai Bengawan Solo itulah Teuku Jacob melakukan penelitiannya yang kemudian diikuti berbagai penelitian lainnya, termasuk Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran yang rutin melakukan penelitian di situs ini. Penelitian guna mengungkap cerita masa lalu di Situs Sambungmacan. (Wiwit Hermanto)