Sisa-sisa penghuni goa ini menunjukkan tengkorak memanjang dengan kekekaran nyata pada setiap komponen kranialnya, termasuk tulang tengkorak yang tebal.
Data perlapisan tanah, himpunan temuan, dan hasil penentuan usia melalui metode Carbon-14 yang dihasilkan selama 7 tahun penelitian telah membuktikan Song Keplek sebagai sebuah goa hunian manusia yang sangat intensif.
Dilihat dari kecilnya ukuran tulang telinga (processus mastoideus), bentuk kelopak mata, dan relatif tajamnya margo supra-orbitalis, maka individu ini adalah individu perempuan.
Hal ini diperkuat oleh bentuk tulang pinggul yang melebar dan tidak berkembangnya relief perekatan otot leher pada bagian bawah tengkorak.
Berdasarkan gigi geraham ke-tiga yang telah erupsi dan derajad keausan gigi geraham yang telah mencapai dentin, umur individu tersebut ditafsirkan telah melewati usia 50 tahun. Seorang nenek, yang menghuni Song Keplek sekitar 6.000 tahun yang lalu.
– Sistem penguburan primer
– Berdasarkan posisinya merupakan teknik penguburan terlipat miring ke kanan
– Anggota badan bagian kanan berada di atas
– telapak tangan kiri berada di atas dagu kiri
– lutut terangkat ke atas.