Salah satu fungsi museum bagi peserta didik adalah untuk menginternalisasikan nilai-nilai positif. Museum dapat menjadi sumber belajar dan media pembelajaran yang efektif untuk menambah wawasan, menginternalisasi nilai-nilai nasionalisme, menggali nilai-nilai luhur, memahami peninggalan sejarah, dan menumbuhkan kecintaan pada museum. Untuk mencapai hal tersebut, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) Kabuh, Jombang berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan dan Dayu pada hari Kamis, 17 Oktober 2024.
Kunjungan ini merupakan bagian dari Pembelajaran Kelas X untuk pembelajaran Serajah dan Geografi dengan 267 siswa dan 18 guru pendamping. Kunjungan rombongan ini menjadi sebuah wahana memberikan pemahaman tentang bagaimana manusia purba jenis Homo erectus hidup di Situs Sangiran. Situs ini menjadi situs yang memiliki nilai penting bagi pembelajaran kehidupan purba dan memberikan kontribus terhadap ilmu penegtahuan. Situs Sangiran memberi kontribusi terhadap penelitian tentang Homo erectus, terdapat 50 % temuan Homo erectus dunia ditemukan di situs ini.
Bukti-bukti itu dipaparkan melalui ruang pamer yang dapat disaksikan, selain itu juga, rombongan diajak diskusi dan menyaksikan film tentang Sangiran. Untuk menambah materi pembelajaran, rombongan diberikan buku-buku terbitan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.
“Terima kasih atas bukunya, semoga berkah dan membawa manfaat”, ujar Nurwati selaku perwakilan SMA N Kabuh, Jombang.
Rombongan SMA N Kabuh diajak untuk menjelajah masa lalu yang pernah terjadi di Sangiran melalui berbagai koleksi museum, penjelasan yang diberikan, serta melalui film berjudul “Balung Buto”. Film “Balung Buto” menceritakan seorang anak yang keranjingan dengan gadget dengan berusaha mengenali dan mencari pahlawannya sendiri yang disebutnya sebagai “Super Hero”. Sang kakek menceritakan bahwa di daerah sekitarnya terdapat “Super Hero” sebuah kisah kepahlawanan Raden Bandung yang dapat dikisahkan melalui Museum Sangiran.
Berbagai pengetahuan diberikan pada rombongan SMA N Kabuh yang dapat memperkaya pengetahuan siswa. Melalui pembelajaran di museum, siswa dapat mendapat pengalaman luar kelas, menyaksikan berbagai bukti tentang kehidupan manusia purba. Menambah pengalaman lapangan serta menjadi pembuktian tentang pelajaran yang didapat di kelas. (Wiwit Hermanto)