SMA 11 Yogyakarta Melakukan Pembelajaran Kontekstual di Museum

0
151

Pembelajaran luar kelas menjadi salah satu metode yang sering kali digunakan dalam mengedukasi siswa. Tujuan dari pembelajaran metode ini adalah untuk melibatkan pengalaman langsung serta menantang semangat petualangan siswa agar lebih akrab terhadap lingkungan dan masyarakat. Metode ini digunakan agar siswa merasa tidak bosan dan tidak jenuh yang berdampak pada meningkatnya minat dan semangat siswa dalam belajar.

Hal ini dilakukan juga oleh Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 11 Yogyakarta dengan mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Kunjungan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Februari 2023 dengan peserta siswa kelas X. “Kegiatan ini sebagai bentuk pengembangan pembelajaran kontekstual”, jelas Drs. Suhirno, M.B.A selaku Kepala Sekolah SMAN 11 Yoyakarta.

Kunjungan ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan dilakukan guna menimba pengetahuan tentang kehidupan purba. Melalui koleksi yang dipamerkan di museum dan juga pemutaran film tentang Sangiran dapat menjadi pengayaan pada siswa SMAN 11 Yogyakarta. Film yang diputarkan berjudul “Sangiran Untuk Dunia”, sebuah film yang tepat pada anak usia SMA.

Film berjudul “Sangiran untuk Dunia” menjelaskan tentang Situs dan Museum Sangiran. Situs Sangiran diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh Unesco karena mampu memberikan sumbangsih akan penjelasan terkait misteri kehidupan manusia purba sejak 1,5 juta tahun yang lalu. Keistimewaan Situs Sangiran sehingga diakui dunia, manusia purba jenis Homo erectus dan berhasil menciptakan budaya, lapisan-lapisan dan hewan-hewan purba.

Cerita tentang berbagai bukti kehidupan masa lalu di Sangiran selama lebih dari 2 juta tahun yang lalu di ceritakan melalui Museum Sangiran. Melalui museum, masyarakat diberi berbagai edukasi sekaligus wisata yang menarik.

Selain dengan museum serta koleksinya dan juga pemutaran film tentang Sangiran, rombongan SMAN 11 Yogyakarta diberi buku terbitan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran. Buku terbitan BPSMP Sangiran ini diharap mampu memberikan pengayaan informasi bagi segenap warga SMAN 11 Yogyakarta.

“Terima kasih atas bukunya, semoga berguna bagi kami. Saya akan sampaikan diperpustakaan sekolah agar bisa diakses siswa lain”, seru Titi Dwi Kurniasih selaku perwakilan SMAN 11 Yogyakarta. Sebuah pembelajaran luar kelas yang didapat oleh rombongan siswa SMAN 11 Yogyakarta di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan yang memberikan sejuta kenangan. Melalui museum dan koleksinya, pemutaran film, dan juga pemberian buku terbitan BPSMP Sangiran, diharap mampu menjadi sumber informasi tentang kehidupan prasejarah. Kehidupan masa lalu yang dapat menjadi pembelajaran bagi generasi penerus bangsa. (Wiwit Hermanto)