Situs Semedo berada di Desa Semedo dan sekitarnya, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Terletak di jajaran Pegunungan Serayu Utara, situs ini telah memberikan data tentang evolusi manusia, budaya, dan lingkungan setidaknya sejak 1,5 juta tahun yang lalu. Luasan situs berdasarkan sebaran temuan menunjukkan areal yang luas, paling tidak 3×3 km persegi. Terhadap fisiografi Pulau Jawa, daerah penemuan ini merupakan bagian paling barat dari Jajaran Pegunungan Serayu Utara dan merupakan batas Pulau Jawa bagian timur pada akhir Kala Pliosen, ketika Jawa Tengah masih berada di bawah laut sekitar 2,4 juta tahun yang lalu.
Data fauna purba yang dapat ditemukan menunjukkan kuantitas fosil binatang vertebrata yang sangat prima degan ditemukannya banyak spesies binatang seperti Stegodon s.p., Mastodon s.p., Elephas s.p., Bovidae, Rhinoceros s.p., Suidae, Cervidae, dan Hippopotamus.
Binatang akuatik pun telah hadir di lingkungan purbanya sejak 2 juta tahun yang lalu.
Indikasi keberadaaan Homo erectus di Situs Semedo telah ditemukan sejak penelitian pada tahun 2007. Tidak kurang dari 300 artefak berbagai jenis dan bahan telah ditemukan. Fosil manusia purba ditemukan di Semedo pada tahun 2011. Spesimen Semedo 1 merupakan pecahan atap tengkorak bagian belakang yang mengkonservasi bagian parietal kanan dan kiri, serta sebagian occipitas bagian atas. Morfologi Semedo 1 identik dengan tengkorak dari Grogol Wetan, Sangiran, sehingga dari perbandingan ini usia Homo erectus Semedo 1 diketahui. Mereka hidup di Semedo pada Kala Plestosen Tengah, sekitar 700.000 tahun yang lalu.
Sumber: Museum Manusia Purba Klaster Bukuran