Sejak tahun 1930-an, banyak dilakukan penelitian di Sangiran yang dilakukan oleh peneliti asing. Peneliti yang sangat intensif meneliti di Sangiran adalah von Koenigswald yang kemudian mengenalkan Sangiran pada dunia. Dalam penelitiannya, von Koenigswald melibatkan masyarakat yang sangat mengenal lingkungan sekitar mereka yang kaya akan temuan fosil dan artefak.
Kegiatan penelitian yang dilakukan von Koenigswald ini berakibat pada perubahan masyarakat yaitu berubahnya cara pandang masyarakat terhadap fosil. Fosil sebagai benda mistis sudah mulai beralih ke benda yang dapat membantu penelitian Koenigswald. Untuk membantu penelitiannya, von Koenigswald memberi pengetahuan tentang fosil. Pengetahuan tentang fosil pada awalnya diajarkan von Koenigswald kepada masyarakat Desa Krikilan tapi kemudian menyebar ke desa-desa sekitar.
Masyarakat mau membantu von Koenigswald karena, pertama von Koenigswald dipandang sebagai agen pembaharu, kedua sistem upah dan bonus yang diperkenalkan von Koenigswald, dan ketiga penduduk menerima gagasan baru dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya masyarakat. (Sulistyanto, 2003: 139-141).
Pengetahuan yang diajarkan von Koenigswald sejak 1930-an pada masyarakat kala itu kemudian diturunkan secara generasi ke generasi. Masyarakat memahami lapisan-lapisan tanah yang memiliki potensi temuan fosil dan artefak. Selain itu masyarakat mampu mengidentifikasi temuan fosil yang masih banyak ditemukan disekitar mereka.
Pengetahuan tersebut yang membuat masyarakat mampu mengenali fosil atau batu yang banyak di sekitar mereka. Mereka mampu mengidentifikasi secara sederhana fosil yang mereka temukan walau hanya terbatas pada temuan-temuan fosil dan artefak yang pernah ditemukan sebelumnya. Temuan-temuan fosil yang banyak ditemukan masyarakat seperti jenis hewan seperti, gajah, rusa, kerbau, maupun kuda sungai.
Jika masyarakat menemukan fosil, mereka akan melapor langsung kepada Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran atau kepada karyawan BPSMP Sangiran yang mereka kenal. Selain itu, masyarakat banyak melaporkan kepada pihak desa setempat yang kemudian melaporkannya pada BPSMP Sangiran.
Masyarakat yang melaporkan temuannya langsung kepada BPSMP Sangiran, petugas akan memberikan informasi tentang pelestarian Situs Sangiran dan perlunya keterlibatan masyarakat. Salah satunya adalah dengan melaporkan temuan fosil kepada BPSMP Sangiran. Selain melaporkan langsung ke BPSMP Sangiran, masyarakat yang menemukan fosil banyak yang melaporkan temuan fosilnya pada karyawan BPSMP Sangiran yang mereka kenal dan dipercaya dapat memberikan informasi apa yang harus dilakukan.
Temuan fosil dan artefak yang menjadi koleksi BPSMP Sangiran Sebagian besar merupakan temuan masyarakat. Temuan masyarakat ini yang mampu menjadi bagian dari keterlibatan masyarakat dalam pelestarian Situs Sangiran, sebuah upaya untuk terus melestarikan tinggalan bagi anak cucu. (Wiwit Hermanto)