Cranium 0132 merupakan kode dari temuan Setu Wiryorejo yang merupakan tengkorak dari Homo erectus arkaik. Setu Wiryorejo menemukannya di Sungai Bojong pada tanggal 6 Februari 2016.
Temuan Cranium 0132 mengisi kekosongan penemuan tengkorak Homo erectus yang lama tidak terjadi lagi. Tepat 20 tahun sebelumnya, ditemukan tengkorak Homo erectus di Desa Bukuran pada tahun 1996. Temuan tersebut diberi nama Bukuran 1996 yang saat ini disimpan di Laboratorium Bioantropologi dan Paleoantropologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Temuan Setu Wiryorejo ini sempat membuat perhatian banyak peneliti tertuju pada temuan berkode Cranium 0132. Setelah 20 tahun tidak ada temuan tengkorak manusia berjenis Homo erectus menjadikan temuan ini bernilai tinggi.
Temuan bernilai tinggi ini ditemukan di sebuah sungai di Desa Manyarejo yang sebelumnya banyak mendapat perhatian para peneliti. Beberapa kali penelitian arkeologi dilakukan di desa ini tapi belum pernah mendapatkan temuan sepenting ini.
Menurut Setu Wiryorejo, sebelum menemukan Cranium 0132 ini, dia bermimpi bahwa di Sungai Bojong terdapat sebuah temuan penting. Mimpi yang disebutnya sebagai wangsit itu seolah menunjukkannya ke lokasi temuan di Sungai Bojong.
Hal mistik seperti ini pernah terjadi pada penemu fosil lainnya yang diberi sebuah mimpi akan sebuah penemuan penting. Mimpi atau yang biasa disebut sebagai sebuah wangsit, memberikan sebuah gambaran bagi penemu akan temuan penting.
Hal ini juga dialami Asmorejo yang merupakan salah seorang penemu fosil yang banyak melaporkan temuannya pada Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran. “Seolah mimpi itu nyata dan saat saya ikuti, ada suara yang mengarahkan saya ke lokasi”, aku Asmorejo.
Setu Wiryorejo yang juga merupakan tetangga Asmorejo, mengalami hal yang sama sebelum menemukan Cranium 0132 ini. Sebuah persamaan sesaat sebelum kedua penemu fosil ini mendapatkan temuan penting.
Setu Wiryorejo menemukan Cranium 0132 di Sungai Bojong yang secara administratif berada di Dusun Bojong, Manyarejo, Plupuh, Sragen. Berada pada titik koordinat UTM 49 M 0484436; 9176948. (Meilinda, 2017)
Sebuah temuan penting oleh penduduk lokal yang dengan kesadaran menyerahkan temuannya pada BPSMP Sangiran guna dilakukan upaya pelestarian dan penelitian lebih lanjut. (Wiwit Hermanto)