Sebuah Kisah Mistik di Balik Temuan Fosil

0
443

Sebagian besar koleksi fosil dan artefak yang dimiliki Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran berasal dari penyerahan masyarakat. Masyarakat yang setiap saat berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka yang merupakan bagian dari Situs Sangiran seluas 59,21 km2. Terdapat potensi temuan fosil dan artefak yang ada di sekitar masyarakat.
Masyarakat yang menemukan fosil dan artefak sebagian saat sedang bertani atau mencari rumput untuk hewan peliharaannya. Proses penemuan fosil dan artefak ini biasa terjadi karena masyarakat yang bermukim di tengah Situs Sangiran sebagian besar adalah petani dan tidak jarang di rumah, masyarakat memelihara sapi atau kambing sebagai usaha sampingan. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan makan hewan ternak, mereka mencari rumput di sawah atau tegalan di sekitar mereka.
Di saat melakukan aktifitas tersebut, banyak masyarakat menemukan fosil dan artefak, terutama setelah turun hujan deras yang banyak mengikis tanah atau lereng disekitar sawah atau tegalan. Tanah yang terkikis itu tak jarang “menampakkan” fosil atau artefak sehingga bisa diketahui oleh masyarakat yang sedang beraktifitas.
Selain latar belakang tersebut, ada juga masyarakat yang menemukan fosil dan artefak melalui cara mistik. Cara mistik itu dengan wangsit atau bisikan yang didapat oleh penemu fosil, hal ini diceritakan oleh Asmorejo yang merupakan salah satu penemu fosil yang sering menyerahkan temuannya pada BPSMP Sangiran.
Asmorejo yang juga dikenal dengan julukan “Pak Sinyur” yang merupakan kependekan dari Insinyur, merupakan masyarakat lokal yang akrab dengan lapisan-lapisan tanah di Situs Sangiran. “Dia sangat akrab dengan perlapisan tanah endapan-endapan purba disekitar rumahnya dan paham benar lapisan mana yang mengandung fosil dan mana yang tidak” (Widianto, 2011).
Diceritakan oleh Asmorejo pernah mendapat wangsit dan bisikan gaib sebelum menemukan sebuah fosil. “Saya mendapat wangsit-wahyu dari Gusti yang maha penguasa, saya mendengar ada yang melempar batu, suaranya keras saat saya lihat tidak ada apa-apa dan tidak ada orang”.
Dari wangsit dan bisikan gaib ini yang memandunya ke lokasi temuan fosil yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Sebuah cerita mistik dibalik sebuah temuan fosil yang dialami Asmorejo, seorang yang sudah sangat akrab dengan endapan-endapan tanah di Sangiran. (Wiwit Hermanto)