Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan pagi ini ramai dengan pengunjung. Di area parkir terlihat deretan bus-bus pariwisata dan kendaraan pribadi serta kendaraan roda dua berjejer di depan kios-kios suvenir. Pengunjung yang sebagian besar adalah rombongan siswa-siswa sekolah berjalan menuju 3 ruang pamer museum Klaster Krikilan. Mereka berasal dari berbagai sekolah di sekitar Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar serta dari daerah Solo Raya dan sekitarnya. Saat ini adalah masa jeda sekolah, masa setelah para siswa menempuh Penilaian Tengah Semester (PTS). Seperti tahun-tahun sebelumnya, banyak sekolah-sekolah mengisi masa jeda dengan melakukan kunjungan luar ruang untuk memperkaya pengalaman dan kegiatan mengaktifkan otak kanan siswa. Kurang lebih selama 4 hari masa jeda, Museum Manusia Purba Sangiran baik di Klaster Krikilan, Klaster Ngebung, Klaster Bukuran, Klaster Dayu, dan Museum Lapangan Manyarejo dijadikan tujuan sekolah-sekolah untuk mengadakan kunjungan.
Museum Manusia Purba Sangiran memang telah menjadi tujuan daerah wisata utama bagi pengelola di pemerintah daerah Kabupaten Sragen dan Karanganyar. Ada peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan untuk menyumbang pendapatan negara. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah meningkatnya jumlah pengunjung di tempat wisata Situs Sangiran ini akan berdampak positif bagi pemahaman masyarakat akan nilai penting Situs Sangiran. Tentu saja melalui kesadaran, partisipasi, dan peran aktif masyarakat untuk ikut serta dalam pelestarian Situs Sangiran. Isi 5 museum yang tersebar dalam klaster-klaster tersebut merupakan representasi dari nilai penting Situs Sangiran yang telah diakui oleh masyarakat internasional. Tidak hanya menyajikan koleksi-koleksi fosil dengan kualitas prima, Museum Manusia Purba Sangiran juga menyajikan nilai penting koleksi-koleksi tersebut bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kehidupan manusia.