Sangiran Sebagai Sumber Pengetahuan dan Informasi Bagi SMA N 7 Yogyakarta

0
108

Sumber pengetahuan dan informasi tentang manusia purba menarik SMA Negeri 7 Yogyakarta untuk berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Kunjung dilakukan pada hari Kamis, 2 November 2023 dengan sejumlah 287 siswa guna menimba pengetahuan dan informasi melalui museum. Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan sekolah dalam rangka pembelajaran luar sekolah.

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memberikan pemahaman siswa dilapangan guna mengetahui berbagai pengetahuan dan informasi khususnya tentang manusia purba. Kunjungan SMA N 7 Yogyakarta disambut dengan ramah, berbagi pengetahuan melalui koleksi yang dipamerkan di museum, penayangan film, serta diskusi dengan para siswa dan guru pendamping.

Dalam diskusi, siswa aktif bertanya terkait koleksi yang dipamerkan, kisah tentang kehidupan manusia purba, kondisi museum, serta berbagai informasi lain. Penjelasan diberikan untuk memenuhi keingintahuan siswa akan pengetahuan dan informasi yang yang tersaji di museum. Berbagai pertanyaan dilontarkan siswa, seperti:

“Apakah ada koleksi ini di museum?”

“Apa saja koleksi yang disajikan terkait manusia purba?”

“Mengapa masyarakat harus dilibatkan dalam museum?”

Ketiga pertanyaan itu menjadi pertanyaan yang banyak dilontarkan para siswa yang dibagi dalam 2 kelompok agar memudahkan memberikan pelayanan edukasi. Selain pertanyaan yang dilontarkan, para siswa diajak mengungkapkan apa yang dilihat sewaktu berkeliling museum. Para siswa mengungkapkan mereka menyaksikan:

“Manusia purba”

“Gajah”

“Kerbau”

“Lapisan tanah”

“Alat tulang” Berbagai kesaksian para siswa tersebut menjadi interaksi antara para siswa dan pemandu saat memberikan edukasi. Setelah diskusi, para siswa diajak untuk menyaksikan film yang berjudul, “Sangiran untuk Dunia”. Film ini menjelaskan secara audio visual gambaran Sangiran di masa lalu hingga saat ini. Situs Sangiran mampu memberikan berbagai pengetahuan untuk membuka misteri kehidupan masa lalu kala Pleistosen. Hal ini terlihat jelas dengan lapisan-lapisan tanah yang ada di Situs Sangiran, saksi dari kehidupan manusia purba tipe Homo erectus yang berhasil menciptakan alat dan budaya. Manusia purba tipe Homo erectus ini hidup di tengah-tengah hewan purba.

Berbagai temuan dari Situs Sangiran kemudian direpresentasikan di Museum Manusia Purba Sangiran. Hal ini sangat tepat jika dihubungkan dengan pembelajaran luar kelas yang dilaksanakan oleh SMA N 7 Yogyakarta, melalui museum para siswa dan guru pendamping dapat melakukan proses pembelajaran. Dalam proses ini siswa diajak memahami dan membangun pengetahuan mengenai Situs Sangiran secara mandiri.

Melalui koleksi museum ditambah dengan pemutaran film dan diskusi, menambah pemahaman siswa. Pengetahuan yang didapat langsung dari sumber pengetahuan, sebuah pengalaman belajar berharga bagi siswa yang menjadi sumbangan Sangiran untuk dunia pendidikan. (Wiwit Hermanto)