SANGIR, Bagian Dari Sebuah Pemberdayaan Masyarakat

0
485

Punden Tingkir pada hari Minggu, 12 September 2021 kembali menjadi tempat menyelenggarakan acara SANGIR yang merupakan singkatan dari “Sarapan Ning Punden Tingkir”. Pada kali kedua kegiatan ini, disajikan lebih banyak lapak yang akan menggoda pengunjung Punden Tingkir.
Konsep dari acara SANGIR ini, “Jogo Tonggo, sing dodol karo sing tuku tonggone” (Saling menjaga tetangga, yang menjual dan membeli adalah tetangga sendiri), ungkap Aries Rustioko yang merupakan pengelola Punden Tingkir.
Sejak pertama digulirkan, acara SANGIR pada hari Minggu, 5 September 2021 baru diisi oleh kuliner istimewa khas Sangiran seperti dawet, gendar pecel, dan bukur. Pada hari Minggu, 12 September 2021 disajikan lebih banyak variasi dan macamnya. Selain makanan khas seperti dawet, gendar pecel, dan bukur, menu ditambah dengan tahu kupat, jajanan pasar, balung kethek, dan penthol goreng.
Kuliner ini dijajakan di 10 lapak yang disediakan di Punden Tingkir. Kegiatan ini akan terus berkembang dengan melihat kondisi yang ada, “Memang baru kita uji coba 1 bulan dulu, sambil lihat kondisi. Kalau sudah oke, baru kita gas banter”, jelas Aries.
Acara SANGIR ini bermula dari pelaksanaan Pasar Budaya yang dianggap berhasil dan sukses dalam pelaksanaannya karena peran serta masyarakat yang sangat tinggi. Masyarakat diberdayakan sehingga mengetahui potensi budaya yang ada dalam diri masyarakat. Pemimpin mengajak masyarakat dan diikuti karena pemimpin memiliki integritas tinggi dan mampu memberi contoh pada masyarakat.
Dengan cara itu, masyarakat mampu dan mau bergerak saat diajak untuk memberdayakan diri mereka. Salah satunya dengan acara SANGIR ini. Sebuah kegiatan yang awalnya melihat potensi yang ada. “Awalnya saya dan Pak RT melihat orang-orang berdatangan, kami berpikir kalau ada makanan tradisional pasti sangat bermakna”, ungkap Aries.
Selain pemimpin yang mampu menggerakkan masyarakat, diskusi dengan berbagai pihak menjadi salah satu kunci. Selain melihat peluang yang ada serta berkoordinasi dengan berbagai pihak. Melihat hal itu Aries dengan dukungan berbagai pihak menggagas kegiatan SANGIR.
SANGIR menjadi kegiatan memberdayakan masyarakat sekitar, masyarakat diajak untuk berdaya, mengetahui kemampuan dan potensi diri yang kemudian dimanfaatkan. Pemberdayaan masyarakat yang menyentuh pada akar rumput, sebuah langkah awal untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekaligus mampu memperkenalkan Punden Tingkir pada masyarakat serta mengenalkan jajanan tradisional. Dengan menerapkan protokol kesehatan dan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak diharapkan mampu menjadikan kegiatan ini makin bermakna. (Wiwit Hermanto)