Saat untuk Menguatkan Akar

0
300

Pandemi COVID-19 yang datang sejak akhir tahun 2019 telah membawa dampak signifikan bagi seluruh tata kehidupan dunia. Berbagai sektor bernegara dihajar oleh pandemi ini. Selain sektor kesehatan, sektor pariwisata juga merasakan hempasan yang kuat. Masyarakatlah yang paling merasakan terpuruknya perekonomian sekarang ini. Ditutupnya banyak tempat-tempat usaha telah menurunkan pendapatan masyarakat bahkan tidak sedikit masyarakat yang kehilangan penghasilan. Tidak terkecuali masyarakat di Situs Sangiran.
Penutupan Museum Manusia Purba Sangiran sejak pertengahan bulan Maret lalu secara praktis telah menghentikan aktifitas perekonomian mereka. Para penjual kuliner, penjual suvenir, jasa pemanduan, dan penyedia jasa lainnya merupakan kelompok yang secara langsung merasakan imbas penutupan destinasi wisata utama di Sangiran tersebut. Kelompok lainnya yang juga terdampak adalah kelompok seniman tradisional yang terdampak secara tidak langsung.
Namun di masa-masa sulit ini, beberapa kelompok masyarakat Sangiran mengambil kesempatan untuk berbenah. Para pelaku kesenian tradisional, Teater Sangir, malah menggunakan waktu “gagal pentas” mereka dengan mengadakan latihan-latihan untuk meningkatkan kualitas pertunjukan kelompoknya. Mereka menciptakan gerakan-gerakan dan skenario cerita baru “adegan evolusi manusia purba” untuk bahan pementasan. Mereka juga tidak lupa mendidik anak-anak warga Sangiran untuk berlatih kesenian tradisional sekaligus digunakan anak-anak sebagai pengisi waktu ketika mereka tidak bisa masuk sekolah. Tentu saja protokol kesehatan COVID-19 menjadi syarat mutlak untuk kegiatan ini.
Sementara itu kelompok lain dari Sangiran juga melakukan hal sama, yaitu mengembangkan diri untuk meningkatkan kapasitasnya. Desa Krikilan berupaya memperkuat kelembagaan pariwisata desa dengan menginisiasi terbentuknya Kelompok Sadar Wisata Desa Krikilan dan Pengelola Wisata Desa Krikilan. Lembaga di bawah Pemerintah Desa inilah yang akan menjadi pelaku wisata berbasis masyarakat. Tidak hanya merencanakan pembuatan produk paket-paket wisata, mereka jugalah yang akan mendampingi dan menyiapkan destinasi wisata alternatif yang dapat dikunjungi wisatawan ke Sangiran.
Kelompok masyarakat Sangiran ini memilih untuk tetap bersemangat mengambil hikmah dari pandemi ini. Mereka beradaptasi dengan memperkuat akar, menyiapkan diri agar pada saat yang akan datang mereka dapat menumbuhkan batang-batang kuat dan daun lebat sebagai pelindung kehidupan normal baru.
SolidaritasPelakuSeni #SolidaritasPekerjaSeni #SolidaritasSeniBudaya #Seni #Budaya #Solidaritas #Indonesia #COVID19 #pandemi #Semangat #bangkit
(ISB)