Pengunjung Lippo Plaza Jambi masih memadati stan BPSMP Sangiran. Di tengah-tengah kepadatan pengunjung itu datang dua orang dosen dari sebuah universitas yang tak jauh dari lokasi pameran.
“Apakah ada temuan Homo erectus yang baru yang saya belum tahu informasinya?”
Pertanyaan itu awal dari sebuah perjumpaan dengan stan Sangiran, koleksi dan pemandu. Pertanyaan itu masih dilanjutkan dengan berbagai pertanyaan guna mengungkap tentang Sangiran. Kedua dosen serta dua mahasiswa yang menyertainya menyatakan keingintahuan yang begitu besar sekaligus “mencurhatkan” perasaannya beberapa waktu yang lalu gagal masuk ke museum, “Beberapa waktu yang lalu kami datang ke Solo dan disarankan teman untuk berkunjung ke Museum Sangiran. Sesampainya di sana kami tidak bisa masuk museum karena saat itu tutup”.
Mengetahui kekecewaannya, pemandu menjelaskan bahwa hari senin, museum tutup karena pada hari itu dilakukan proses pembersihan dan konservasi koleksi dan ruang pamer. Museum buka hari Selasa hingga Minggu jam 08.00-16.00 WIB.
Mendengar penjelasan itu, seorang dosen yang mengaku selaku ketua progran jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Batanghari berjanji akan mengajak mahasiswanya studi lapangan ke Sangiran. “Saya tidak ingin mahasiswa hanya piknik dan senang-senang saja tapi saya ingin mereka mendapat ilmu dan saya yakin sekali Museum Sangiran mampu memberikan semua itu”, janjinya. (Wiwit Hermanto)