Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan dan Dayu sudah dibuka kembali sejak tanggal 10 April 2021 dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dengan pembatasan jumlah pengunjung dan durasi kunjungan. Pembukaan kembali Museum Manusia Purba Sangiran diharap dapat membawa efek positif bagi masyarakat sekitar, perekonomian kembali berjalan walau pengunjung masih dibatasi 100 orang perharinya. Pembukaan kedua museum ini merupakan bagian dari uji coba pembukaan kembali museum pada masa pandemi Covid-19.
Selama uji coba pembukaan kembali museum, banyak hal yang perlu dievaluasi sehingga pada hari Senin, 26 April 2021 bertempat di Ruang T. Jacob Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran melakukan evaluasi dengan pihak-pihak berkepentingan. Pihak Kabupaten Sragen dan Karanganyar diundang guna melakukan evaluasi bersama. Pihak-pihak tersebut seperti dari pihak TNI/ Polri, Dinas Pariwisata, Pemerintah Desa Dayu dan Krikilan, Puskesmas Kalijambe dan Gondangrejo, serta pihak-pihak terkait lainnya.
Diawal rapat, Doddy Wiranto, S.S. selaku Pamong Ahli Muda Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran menjelaskan data pengunjung museum, “Selama 10 hari kunjungan pasca dibuka, pengunjung Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan 583 dan Dayu 233 orang”.
Dari data tersebut, dapat dianalisa untuk menentukan kebijakan yang akan diambil ke depan, terutama dalam menghadapi libur Idul Fitri. Pada libur Idul Fitri, Museum Manusia Purba Sangiran selalu menjadi salah satu tujuan masyarakat untuk berwisata sekaligus menambah pengetahuan. Hal ini berdampak positif bagi masyarakat sekitar museum.
Pengunjung pada libur Idul Fitri biasanya membludak, hal ini dapat terlihat dari data yang disampaikan Doddy, bahwa pengunjung banyak berkunjung di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. “Di Krikilan banyak pengunjung yang tidak dapat masuk museum karena melebihi kuota”.
Masalah ini yang menjadi bahasan menarik, dalam evaluasi disampaikan dari pihak Pusekesmas Kalijambe bahwa kesehatan masyarakat terkait pandemi Covid-19 perlu diperhatikan secara serius. Dari pihak Dinas Pariwisata mengedepankan bahwa wisata perlu ditingkatkan agar masyarakat sekitar mendapat hasil, dapat merasakan kehadiran wisatawan diwilayah mereka.
Kesimpulan dari rapat evaluasi ini adalah, protokol kesehatan harus terus diterapkan, wisata akan ditingkatkan agar membawa efek positif bagi masyarakat. Perlu pemikiran lebih lanjut terkait rencana peningkatan kunjungan pengunjung ke museum. (Wiwit Hermanto)