Raden Pandji Soejono lahir di Mojokerto pada tahun 1939. Beliau menempuh pendidikan sekolah dasar (ELS) di Mojokerto dan sekolah menengah pertama (HBS) di Malang. Pada tahun 1950, ia mengikuti tugas ayahnya sebagai Residen Kedu di Magelang dan melanjutkan sekolah menengah atas di Yogyakarta. Pendidikan sarjana ditempuh Soejono di Universitas Indonesia jurusan Arkeologi, hingga akhirnya dikukuhkan sebagai Guru Besar Luar Biasa di sana.
Pak Yono-demikian panggilan akrabnya, memulai kiprahnya di Sangiran pada tahun 1962, melalui kegiatan Proyek Penelitian Paleoantropologi Nasional yang berkolaborasi dengan T.Jacob dan Sartono di Desa Tanjung. Ini adalah awal kerjasama tiga serangkai Sangiran dengan keahlian masing-masing di bidang arkeologi, antropologi ragawi, dan geologi. Tercatat, Soejono beberapa kali kembali ke Sangiran untuk melakukan penelitian. Antara lain di Dayu pada than 1963bersama Basoeki, di mana ia menemukan beberapa artefakbatu yang ditemukan pada endapan kerikil Formasi Kabuh. Dua belas tahun berikutya, ia melakukan penggalian di Ngebung. Di tahun 1979, Soejono melakukan penelitian berupa survey permukaan di daerah Ngebung, dan menemukan kapak perimbas (chopper) dan beragam alat batu. Temuan alat batu saat penelitian di Ngebung sangat penting untuk membandingkan alat-alat batu yang ditemukan di daerah lain dalam wilayah Sangiran.
Sumber: Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan