Proyek kolaborasi SMK Katholik St Mikael, Surakarta di Museum

0
105

Proyek kolaborasi antar mata pelajaran di SMK adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa dari berbagai mata pelajaran untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tugas. Proyek kolaboratif memungkinkan siswa untuk belajar dari mata pelajaran lain. Ini menciptakan pengalaman holistik dan memperkaya pemahaman mereka terhadap berbagai konsep. Siswa diberikan kesempatan untuk menjelajahi dunia di luar dinding-dinding kelas. Kegiatan ini juga membuat siswa terlibat dalam kegiatan yang relevan dengan mata pelajaran.

Hal ini disadari oleh SMK Katholik St Mikael, Surakarta yang melakukan Outing class Learning di Museum Manusia Purba Klaster Krikilan pada hari Jumat, 25 Oktober 2024. Rombongan SMK Katholik St Mikael, Surakarta berkunjung ke Museum Manusia Purba Klaster Krikilan sejumlah 100 orang siswa kelas X dan 8 orang guru pendamping.

Kunjungan ini bertujuan untuk, “Melengkapi pengetahuan dan wawasan peserta didik kelas X SMK Katholik St Mikael, Surakarta”, jelas Stepanus Maryata selaku Kepala Sekolah SMK Katholik St Mikael, Surakarta dalam surat tertulisnya.

Kunjungan rombongan SMK Katholik St Mikael, Surakarta ini menjadi sebuah wahana memberikan pemahaman tentang bagaimana manusia purba jenis Homo erectus hidup di Situs Sangiran. Situs ini menjadi situs yang memiliki nilai penting bagi pembelajaran kehidupan purba dan memberikan kontribus terhadap ilmu pengetahuan. Situs Sangiran memberi kontribusi terhadap penelitian tentang Homo erectus, terdapat 50 % temuan Homo erectus dunia ditemukan di situs ini.

Bukti-bukti itu dipaparkan melalui ruang pamer yang dapat disaksikan, selain itu juga, rombongan diajak diskusi dan menyaksikan film tentang Sangiran. Setelah penjelasan, diputarkan film berjudul, “Sangiran untuk Dunia” yang menjelaskan secara audio visual gambaran Sangiran di masa lalu hingga saat ini. Situs Sangiran mampu memberikan berbagai pengetahuan untuk membuka misteri kehidupan masa lalu kala Pleistosen.

Berbagai pengetahuan diberikan pada rombongan SMK Katholik St Mikael, Surakarta yang dapat memperkaya pengetahuan siswa. Melalui pembelajaran di museum, siswa dapat mendapat pengalaman luar kelas, menyaksikan berbagai bukti tentang kehidupan manusia purba. Menambah pengalaman lapangan serta menjadi pembuktian tentang pelajaran yang didapat di kelas. (Wiwit Hermanto)