Potret Museum Manusia Purba Sangiran di Kala Pandemi Sebagai Inspirasi

0
347

Tanggal 12 Oktober tiap tahunnya diperingati sebagai Hari Museum Nasional, yang tahun ini mengusung tema “Museum Sebagai Sumber Inspirasi Bangsa”. Tema ini diusung dengan tujuan memberi semangat membangkitkan kembali minat masyarakat mengunjungi museum.

Museum Manusia Purba Sangiran mulai membuka seluruh museumnya untuk dikunjungi masyarakat guna memberi pengetahuan sekaligus wisata bagi masyarakat. Sejak pandemi mulai menghampiri negeri ini, Museum Manusia Purba Sangiran menutup semua museum guna mencegah penyebaran virus Covid-19.

Penutupan museum ini berlangsung lebih dari 1 tahun yang merupakan dampak dari Covid-19 yang makin massif penyebarannya. Penutupan layanan museum dilakukan 15 Maret 2020 hingga 9 April 2021. Kemudian pada tanggal 10 April 2021 Museum Manusia Purba Sangiran kembali dibuka secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Museum Manusia Purba Sangiran yang terdiri dari 4 museum klaster dan 1 museum lapangan, hanya membuka 2 museum guna meminimalisir dampak negatif yang mungkin ditimbulkan. Kedua museum klaster itu adalah Museum Manusia Purba Sangiran Klaster eKrikilan dan Dayu. Keputusan ini diambil setelah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan juga melihat kesiapan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Seiring berjalannya waktu, pembukaan kembali itu terpaksa dihentikan dengan dasar kebijakan pemerintah untuk menutup berbagai kegiatan masyarakat. Keputusan pembukaan museum selanjutnya dengan memperhatikan berbagai situasi disekitar serta kebijakan pemerintah pusat dan daerah. Dengan dasar ini, beberapa kali museum dibuka dan kemudian ditutup karena dampak Covid-19.

Dengan makin melandainya pandemi Covid-19 di Indonesia dan juga koordinasi yang dilakukan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran dengan pihak terkait, Museum Manusia Purba Sangiran kembali buka sejak tanggal 12 Oktober 2021. Pembukaan ini guna memberikan pelayanan informasi, edukasi, dan wisata bagi masyarakat melalui museum. Museum yang dibuka saat ini masih terbatas dan hanya di 2 museum, yaitu Museum Manusia Purba Klaster Krikilan dan Dayu.

Pada bulan Agustus 2022, BPSMP Sangiran selaku pengelola Museum Manusia Purba Sangiran membuka kembali 2 museum klaster dan 1 museum lapangan. Museum tersebut adalah Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Ngebung dan Bukuran, serta Museum Lapangan Manyarejo.

Jadi sejak bulan Agustus, BPSMP Sangiran sudah mulai normal dalam membuka museum dengan menerapkan protokol kesehatan. Selama 2 bulan (Agustus-September) Museum Manusia Purba Sangiran dikunjungi sebanyak 35.989 orang yang terdiri pelajar, mahasiswa/ akademisi, dan masyarakat umum.

Semoga di Hari Museum Nasional ini, museum dapat selalu memberi inspirasi bagi masyarakat pada umumnya dan pengunjung museum pada khususnya. Pengunjung yang berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran dapat mencari inspirasi tentang kehidupan manusia purba beserta hewan purba, lingkungan yang menyertainya, dan juga lingkungan purba lebih dari 2,4 juta tahun yang lalu. Sebuah cerita masa lalu yang dapat dinikmati pengunjung melalui museum.  (Wiwit Hermanto)