Pithecanthropus Erectus: Sejarah, Ciri-ciri, dan Kontroversi

0
28946

Pithecanthropus erectus adalah manusia purba yang pertama kali ditemukan fosilnya di Pulau Jawa, Indonesia. Fosil Pithecanthropus erectus ditemukan di desa Trinil, Solo, Jawa Tengah pada tahun 1891.

Sejarah Penemuan Pithecanthropus erectus

Dubois mengklasifikasikan temuannya sebagai Pithecanthropus erectus yang juga memiliki arti manusia kera yang berjalan tegak.

– Tulang tengkorak yang sangat tebal

– Rahang besar tanpa dagu

– Gigi pada dasarnya seperti gigi manusia, meskipun dengan beberapa fitur mirip kera, seperti taring besar yang sebagian tumpang tindih.

– Berjalan tegak sepenuhnya seperti manusia modern (dengan adanya tulang femur)

– Tinggi mencapai 170 cm (5 kaki 8 inci)

Selama lebih dari tiga dekade, Dubois tidak mengizinkan ilmuwan lain untuk memeriksa tulang atap tengkorak dan femur tersebut sampai 1923.

Sejumlah orang mengkritik bahwa temuan Pithecanthropus erectus Dubois adalah hoax. Mereka melontarkan kritik tersebut karena kecenderungan Dubois untuk berahasia terkait fosil tersebut dan sindiran bahwa fosil tersebut mungkin milik makhluk primitif yang lebih mirip kera atau owa daripada manusia. Sindiran itu ditulis Dubois sendiri dalam surat-suratnya sesaat sebelum meninggal pada tahun 1940.

Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut ahli biologi Amerika Ernst Mayr pada tahun 1944, Pithecanthropus erectus diklasifikasikan sebagai bagian dari Homo erectus.

Sumber: www.detik.com