Perubahan Pengunjung Museum Manusia Purba Sangiran

0
671

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia pada akhir tahun 2019 dan kemudian pada 2 Maret 2020, pemerintah pertama kali mengumumkan kasus untuk pertama kali dan kemudian terus meningkat sehingga menjadi pandemi di Indonesia. Pandemi ini membawa dampak bagi berbagai pihak, salah satunya adalah pelayanan Museum Manusia Purba Sangiran. Balai Pelestarian Manusia Purba (BPSMP) Sangiran terpaksa menutup museum guna mencegah penyebaran Covid-19 sejak tanggal 15 Maret 2020.
Penutupan museum yang berlangsung selama 13 bulan, kemudian pada tanggal 10 April 2021, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran selaku pengelola Situs dan Museum Sangiran, kembali membuka layanan museum dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Museum Manusia Purba Klaster Krikilan dan Klaster Dayu merupakan 2 museum yang dibuka mempertimbangkan berbagai hal dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya. Selain itu, pembukaan museum dengan melihat situasi dan kondisi yang ada ditengah-tengah masyarakat serta dengan mengingat saran dari berbagai pihak terkait.
Pembukaan kembali museum tidak berlangsung lama, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, memaksa Museum Manusia Purba Sangiran kembali ditutup. Berdasarkan rekomendasi dari Satgas Covid-19 Kabupaten Sragen, Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan ditutup kembali pada tanggal 16 Juni 2021. Kebijakan ini diikuti oleh Kabupaten Karanganyar, sesuai rekomendasi Satgas Covid-19 Kabupaten Karanganyar, Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu ditutup selama 2 minggu sejak tanggal 21 Juni hingga 2 Juli 2021.
Pemberlakuan PPKM Darurat, memaksa Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan dan Dayu kembali ditutup. Kemudian pada tanggal 12 Oktober 2021, Museum Manusia Purba Sangiran kembali membuka 2 museumnya yaitu Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan dan Dayu dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Kebijakan penutupan dan pembukaan Museum Manusia Purba Sangiran di tahun 2021 tersebut berdampak pada jumlah pengunjung yang jauh menurun dibanding sebelum pandemi Covid-19. Pada tahun 2021 total pengunjung yang berkunjung di kedua museum tersebut adalah sejumlah 33.832 pengunjung.
Data pengunjung menurun dibanding tahun 2020 sebelum museum tutup, pada bulan Januari hingga 14 Maret 2020 masyarakat yang mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran adalah sejumlah 54.126 orang.
Pasca pandemi Covid 19, perubahan terjadi bukan hanya pada kunjungan ke Museum Manusia Purba Sangiran saja tetapi perubahan akan kebiasaan yang berlaku di museum, baik dari sisi pengelola dalam memberi layanan dan juga pengunjung. Di museum, pengelola menyiapkan tempat cuci tangan dan hand sanitizer dan pengunjung diwajibkan tetap menjaga protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid 19. (Wiwit Hermanto)