Temuan fosil manusia dengan kapasitas otak semakin besar dan artefak yang kian beragam bentuk maupun bahannya menunjukkan adanya keterkaitan antara volume otak (kecerdasan) serta kecakapan teknis (teknologi) Homo erectus. Semua itu terus berlanjut selama hidup mereka di Sangiran, terus berkembang mengikuti kebutuhan mereka.
Di lapisan lebih muda seperti Kabuh dan Notopuro, bahkan tingkat variasi temuan perkakas batu itu lebih tinggi. Sebagaimana kerabat mereka di belahan lain dunia, Homo erectus Sangiran juga mengenal budaya Acheulian. Ini tampak dari ujud alat batu massif seperti proto-kapak genggam, kapak dan pahat genggam, kapak perimbas dan penetak dari bahan batu andesit.
Perkembangan otak menunjukkan perkembangan alat yang diciptakan Homo erectus. Alat yang mereka ciptakan merupakan hasil budaya yang berhasil diaplikasikan. (Wiwit Hermanto)
Sumber: Display 1 Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan
