Peringatan Hari Batik Nasional di Sangiran

0
443

Batik merupakan sebuah kebanggaan dan salah satu identitas budaya bangsa yang saat ini sudah diakui sebagai warisan budaya takbenda oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Dalam selembar kain batik terpatri citra dan identitas nasional Indonesia. 

Untuk mengenang momen tersebut, Pemerintah Indonesia menerbitkan Kepres No 33 Tahun 2009 yang menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Tujuan dari penetapan ini adalah sebagai bentuk untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengembangan batik Indonesia.

Batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit kemudian terus berkembang dan meluas hingga kerajaan lainnya. Akhir abad ke 18 hingga awal abad ke 19, batik mulai meluas di Indonesia. Pada saat itu, batik hanya dikenakan oleh kalangan atas, oleh pejabat dan bangsawan tapi lama kelamaan, batik dikenakan oleh rakyat biasa.

Menelisik dari Sejarah tersebut, sangat patut jika setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Perayaan Hari Batik Nasional memiliki makna yang mendalam, batik bermakna sebagai perekat bangsa Indonesia sekaligus menjadi simbol persatuan. Dengan adanya batik, tak akan ada pembagian strata sosial, kaya maupun miskin.

Hal ini sebabkan karena batik telah menunjukkan kolektivitas dan kebersamaan. Bangsa yang kini sedang tumbuh menjadi bangsa yang besar dan tidak lagi terjebak sebagai bangsa kelas menengah. Peringatan Hari Batik Nasional ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi masyarakat Indonesia untuk menghargai batik sebagai hasil karya anak bangsa dan warisan budaya yang harus dilestarikan. Dengan begitu, batik akan bertransformasi sebagai warisan yang dikenal seluruh dunia.
Pada peringatan Hari Batik Nasional ini, segenap karyawan Museum Manusia Purba Sangiran mengenakan batik. Batik menjadi sebuah pemaknaan tinggalan masa lalu yang harus diwariskan pada generasi yang akan datang. Menjadi tugas bersama untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang pelestarian budaya dalam hal ini batik.

Pada tahun 2022, BPSMP Sangiran mencoba untuk mengambil peran dalam upaya pelestarian batik dengan mengenalkan elemen nilai penting Situs Sangiran yang terdiri dari OUV Situs Sangiran, pengetahuan dan teknologi tradisional, kekayaan alam, dan vegetasi. Sebuah upaya untuk terlibat langsung melestarikan tinggalan masa lalu agar dapat diwariskan pada generasi berikutnya. Menumbuhkan kebanggaan dan rasa memiliki akan tinggalan masa lalu. Tinggalan yang mewariskan nilai-nilai luhur para pendahulu kita yang wajib dilestarikan. (Wiwit Hermanto)