Agaknya, kesepakatan titik penemuan dan lapisan pengandung bocah Mojokerto yang telah dideklarasikan oleh Duyfjes dan Koenigswald sejak tahun 1930-an itu tetap menjadi sebuah titik lemah –sekaligus menarik—dari spesimen tunggal ini. Lokasi asal itu tetap diperdebatkan hingga tahun 2000-an. Sebuah peristiwa yang sudah 70 tahun berselang, dengan narasumber utama yang sudah semuanya berlalu, membuat sulit mereposisikan bocah Mojokerto ini dalam titik penemuan yang sebenarnya.
Selengkapnya silahkan klik disini