“Wah kami jadi pengunjung pertama hari ini”.
Demikian celetuk sekelompok pengunjung saat mau memasuki ruang pamer 1 Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan hari Rabu, 26 Oktober 2022. Setelah memasuki ruang pamer 1, mereka menyaksikan berbagai sajian koleksi yang dipamerkan dengan berbagai saran penunjang yang dapat meningkatkan kualitas informasi bagi pengunjung.
“Saya sudah 4 kali ke museum ini, sekarang sudah ada perubahan”, ungkap salah seorang dari rombongan. Seorang dari rombongan mengaku sudah 2 kali ke museum ini, “Saya sudah 2 kali kemari”.
Rombongan sejumlah 5 orang ini mengaku berasal dari Bekasi untuk mengunjungi keluarganya dan menyempatkan mampir ke Museum Manusia Purba Sangiran. Mereka yang telah beberapa kali kemari merasa tidak bosan menyaksikan museum yang memberi informasi dan pengetahuan sekaligus wisata.
Pada kunjungan ini, rombongan mengaku menyaksikan display yang dirubah dengan sentuhan teknologi modern. “Bagus ini, dengan teknologi maju akan memudahkan kami mendapat informasi”, serunya.
Kesaksian tersebut disampaikan saat rombongan ini memasuki ruang pamer 1 Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Mendapat ada sarana layar sentuh yang disematkan di ruang pamer 1 yang menjelaskan tentang lapisan-lapisan tanah yang ada di Situs Sangiran. Dengan menjelaskan lapisan-lapisan tanah di Situs Sangiran, pengunjung mendapat informasi tentang kejadian-kejadian di masa lalu yang terjadi di situs ini.
Di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan, pengunjung disuguhkan berbagai informasi di 3 ruang pamer dengan tema yang berbeda-beda. Di ruang pamer 1, pengunjung dikisahkan tentang Kekayaan Sangiran, kekayaan yang membuat Unesco memberi Situs Sangiran gelar Warisan Budaya Dunia.
Lapisan Tanah yang lengkap, menceritakan berbagai kejadian lebih dari 2 juta tahun lalu di Situs Sangiran. Fauna yang pernah hidup disitus ini bersama manusa purba berjenis Homo erectus yang mampu berevolusi dengan menciptakan berbagai budaya. Perkembangan tersebut diceritakan dengan singkat di ruang pamer ini ditambah dengan pelestarian situs ini dan peran masyarakat melestarikan Situs Sangiran.
Di ruang pamer 2 mengetengahkan Langkah Kemanusiaan, kisah terciptanya alam semesta hingga kehidupan manusia purba serta perkembangannya. Di ruang 3 bertemakan kejayaan Homo erectus 500 ribu tahun yang lalu. Dengan berkeliling Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan, rombongan ini dapat menikmati wisata edukatif yang tidak membuat bosan. Menjadi cambukan bagi pengelola Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan untuk terus berbenah memenuhi kebutuhan para pengunjung. (Wiwit Hermanto)