Pengunjung Museum Manusia Purba Sangiran pada Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024

0
115

Libur sekolah dan Hari Raya Natal 2023 serta Tahun Baru 2024, Museum Manusia Purba Sangiran mengalami kenaikan jumlah pengunjung. Hampir 10 ribu orang berkunjung ke museum ini, tepatnya 9.984 pengunjung mendapat informasi tentang kisah manusia purba tipe Homo erectus dan berbagai hewan purba yang pernah hidup di Sangiran. Data tersebut dikumpulkan sejak tanggal 19 Desember 2023 hingga 4 Januari 2024.

Dari data tersebut, puncak kunjungan terjadi pada tanggal 24 Desember 2024, sejumlah 1.195 orang pengunjung. Pada libur kali ini, pihak pengelola Museum Manusia Purba Sangiran memilih untuk membuka museum seperti biasa, pada hari Senin museum tutup guna pemeliharaan koleksi serta sarana pendukungnya.

Penutupan museum di hari senin ini sejalan dengan pengelolaan museum yang baik, dimana secara berkala, koleksi dan sarana pendukungnya harus dipelihara. Hal ini merupakan bagian dari menjaga pelayanan bagi pengunjung. Selain itu, agar koleksi yang dipamerkan dapat terjaga kelestariannya karena pada hari senin inilah saat untuk melakukan upaya pelindungan terhadap koleksi

Koleksi yang dipamerkan di monitoring sehingga menjaga “kondisi” koleksi. Koleksi yang berdebu dapat dibersihkan, pengecekan kelembapan ruang maupun vitrin, penggantian silica gel, jika ada kerapuhan, keretakan atau kerusakan koleksi, dapat segera dilakukan pemeliharaan lebih lanjut. Sarana pendukung tentu merupakan hal yang sangat penting dan pada hari senin inilah dilakukan inspeksi.

Museum Manusia Purba Sangiran terdapat 4 museum klaster dan 1 museum lapangan. Kelimanya memiliki tema yang berbeda-beda sehingga mampu memberikan pengetahuan, edukasi, sekaligus wisata bagi pengunjung. Kelima museum tersebut adalah Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan, Klaster Bukuran, Klaster Ngebung, Klaster Dayu, dan Museum Lapangan Manyarejo. Tema-tema yang disajikan pada museum tersebut berbeda-beda sehingga memberi pengunjung kekayaan informasi dan pengetahuan.

Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan merupakan pusat kunjungan yang memberikan informasi umum tentang Situs Sangiran, Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Bukuran mengambil tema evolusi makhluk hidup, Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Ngebung menyajikan sejarah penelitian saat Situs Sangiran pertama kali didatangi peneliti asing. Museum Manusia Purba Klaster Dayu mengambil tema sebagai lokasi penemuan hasil budaya manusia berusia 1,2 juta tahun silam. Museum Lapangan Manyarejo merupakan apresiasi penelitian yang telah dilakukan para peneliti yang bekerjasama dengan masyarakat.

Kunjungan sejumlah 9.984 orang pengunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran, menjadi pertanda bahwa masyarakat haus akan hiburan yang sekaligus memberi pengetahuan. Menurut data, pengunjung pada liburan ini, berasal dari daerah Solo Raya (Surakarta, Sukoharjo Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Klaten, dan Boyolali). Selain itu terdapat juga pengunjung dari kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, dan berbagai kota lainnya. (Wiwit Hermanto)