Pandemi Covid-19 berpengaruh besar pada berbagai pihak, salah satunya adalah pelayanan Museum Manusia Purba Sangiran. Balai Pelestarian Manusia Purba (BPSMP) Sangiran terpaksa menutup museum guna mencegah penyebaran Covid-19 sejak tanggal 15 Maret 2020 hingga 9 April 2021.
Pada tanggal 10 April 2021, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran selaku pengelola Situs dan Museum Sangiran, kembali membuka layanan museum dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Museum Manusia Purba Klaster Krikilan dan Klaster Dayu merupakan 2 museum yang dibuka mempertimbangkan berbagai hal dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya.
Pembukaan kembali museum tidak berlangsung lama, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, memaksa Museum Manusia Purba Sangiran kembali ditutup. Berdasarkan rekomendasi dari Satgas Covid-19 Kabupaten Sragen, Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan ditutup kembali pada tanggal 16 Juni 2021. Kebijakan ini diikuti oleh Kabupaten Karanganyar, sesuai rekomendasi Satgas Covid-19 Kabupaten Karanganyar, Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu ditutup selama 2 minggu sejak tanggal 21 Juni hingga 2 Juli 2021.
Pemberlakuan PPKM Darurat, memaksa Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan dan Dayu kembali ditutup. Kemudian pada tanggal 12 Oktober 2021, Museum Manusia Purba Sangiran kembali membuka 2 museumnya yaitu Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan dan Dayu dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Kebijakan penutupan dan pembukaan Museum Manusia Purba Sangiran di tahun 2021 tersebut berdampak pada jumlah pengunjung yang jauh menurun dibanding sebelum pandemi Covid-19. Pada tahun 2021 total pengunjung yang berkunjung di kedua museum tersebut adalah sejumlah 33.832 pengunjung.
Pada bulan desember 2021 merupakan puncak kunjungan di kedua museum tersebut. Desember 2021, Museum Manusia Purba Klaster Krikilan dan Dayu menyedot 10.924 pengunjung. Hal ini dimungkinkan karena telah melandainya jumlah kasus Covid-19 selain juga pengunjung ingin menambah pengetahuan sekaligus berwisata di museum.
Meningkatnya pengunjung diakhir tahun 2021 menjadi sebuah pembelajaran untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19. Waspada terhadap penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (Wiwit Hermanto)