Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Yogyakarta Belajar di Museum

0
7

Buku terbitan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMP) Sangiran menjadi menjadi salah satu saluran menyampaian berbagai informasi pada masyarakat. Buku ini dibagikan secara cuma-cuma bagi masyarakat sebagai salah satu sumber pengetahuan.  Jurnal Sangiran menjadi buku yang dibagikan pada kunjungan Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Yogyakarta pada hari Kamis, 21 November 2024.

Kunjungan ini dalam rangka Kuliah Lapangan Sejarah 1 yang diakan pihak kampus untuk mendidik mahasiswa untuk mengenal langsung kondisi di lapangan. Rombongan berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan sebagai sarana pengenalan museum pada para mahasiswa.

Rombongan berjumlah 39 orang mahasiswa dan 4 orang dosen pendamping yang berharap kunjungan ini menjadikan mahasiswa mampu mendapat pengetahuan lapangan. Melalui museum dan koleksinya, mahasiswa mendapat pengalaman baru, memperkenalkan mahasiswa dengan kebesaran masa lalu, dan juga menambah pengetahuan mereka.

Setelah mendapat materi melalui museum serta koleksinya, rombongan menyaksikan pemutaran film tentang Sangiran, Universitas PGRI Yogyakarta diberikan sejumlah Jurnal Sangiran. Ragam informasi yang disajikan dalam Jurnal Sangiran berisi hasil kajian dan gagasan tidak hanya terkait Situs Sangiran, tetapi situs-situs purba lain yang sejenis. Kemunculan situs-situs purba dari berbagai daerah semakin menambah ramai diskusi ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan tentang Kala Plestosen di Indonesia. Berbagai upaya pelestarian yang dilakukan adalah untuk meningkatkan nilai penting dan partisipasi aktif masyarakat agar pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran dan situs-situs sejenisnya dapat berjalan secara sinergis dan berkesinambungan.

“Terima kasih atas bukunya, semoga bermanfaat bagi kami” seru Fahrudin, selaku dosen pendamping Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Yogyakarta. Buku yang dapat menjelaskan tentang Situs dan Museum Sangiran secara mudah untuk memberi informasi bagi mahasiswa.

Film berjudul, Sangiran Untuk Dunia” menjelaskan secara audio visual gambaran Sangiran di masa lalu hingga saat ini. Situs Sangiran mampu memberikan berbagai pengetahuan untuk membuka misteri kehidupan masa lalu kala Pleistosen. Hal ini terlihat jelas dengan lapisan-lapisan tanah yang ada di Situs Sangiran, saksi dari kehidupan manusia purba tipe Homo erectus yang berhasil menciptakan alat dan budaya. Manusia purba tipe Homo erectus ini hidup di tengah-tengah hewan purba.

Materi edukasi yang disampaikan pada rombongan Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Yogyakarta menjadi sebuah kemajuan untuk mampu mendekatkan generasi penerus bangsa guna mendapat informasi. (Wiwit Hermanto)