Sebagai langkah awal untuk menjadikan lokasi temuan fosil gajah purba sebagai open site museum, BPSMP Sangiran telah mengawalinya dengan mengadakan kegiatan kerjasama bersama BPCB Jawa Timur untuk membuat replika/ cetakan dari fosil-fosil insitu yang masih tersebar di kotak ekskavasi. Staff BPCB Jawa Timur yang berasal dari Punung, Pacitan ( Slamet dan Puji ) didaulat untuk membantu proses pembuatan cetakan fosil-fosil yang masih insitu. Tim Punung ini sendiri sudah cukup lama malang melintang di dunia percetakan peninggalan-peninggalan prasejarah. Beberapa instansi seperti Balar, Puslit dan BPSMP Sangiran sudah sangat sering bekerjasama untuk membuat cetakan fosil-fosil atau alat-alat budaya manusia purba pada masa prasejarah. Kegiatan pembuatan cetakan ini dilaksanakan di lokasi ekskavasi temuan fosil gajah purba di dusun Kwojo, desa Banjarejo, Kec. Gabus, Kab.Grobogan pada tanggal 9-18 Agustus 2017. Dalam melakukan kegiatan pencetakan ini tim Punung dibantu oleh 2 orang tenaga teknis konservasi dari BPSMP Sangiran (Yudha dan Widiyono) dan beberapa orang tenaga lokal dari komunitas peduli fosil Banjarejo.
Untuk bisa membuat replika/cetakan dari fosil-fosil yang insitu ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh tim yaitu :
- Pengolesan dengan vaselin pada seluruh permukaan fosil
- pembuatan negatif cetakan (pelapisan dari bahan Rhodorsil silikon rubber RTV 585 yang sudah dicampur dengan Rhodorsil catalyst 60R dan talk)
- Pelapisan dari bahan resin (arindo) dan katalis resin (methyl ethyl keton peroxide)
- Pembuatan positif cetakan dari resin, katalis resin, talk dan mat fibre
Dengan adanya cetakan/replika ini maka fosil-fosil yang masih insitu bisa segera diselamatkan untuk ditempatkan pada tempat yang sesuai dan dapat dilakukan konservasi dan treatment lebih lanjut sedangkan hasil cetakan/replika yang sudah ada bisa dipasang pada kotak ekskavasi yang ada sehingga bisa menjadi daya tarik bagi para pengunjung. (Yudha)