Untuk memberi pembelajaran bagi siswa didik, tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja tetapi bisa dilakukan di luar kelas. Hal ini yang dilakukan oleh SMA UII Yogyakarta, dengan berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan pada hari Rabu, 21 November 2018.
“Tujuan kami berkunjung hari ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa khususnya dalam pembelajaran sejarah. Ini diwadahi dalam kegiatan pembelajaran luar sekolah”, ungkah H. Sumaryatin, S.Pd, M.Pd. selaku Kepala sekolah.
Dengan kunjungan ke museum, diharapkan siswa mendapat pengetahuan dan juga wisata sehingga tidak merasa tertekan dalam proses pembelajaran. Kunjungan ini menjadi salah satu cara sekolah SMA UII Yogyakarta untuk menanamkan kecintaan terhadap tinggalan budaya yang ada di sekitarnya. Diharap siswa mampu mendapat informasi untuk mengembangkan pengetahuan yang didapat dari sekolah.
“Siswa diharap banyak bertanya dan memperhatikan dengan seksama penjelasan narasumber pada kunjungan ini sehingga mampu membuat laporan yang telah ditugaskan”, tutur Sumaryatin.
Pengetahuan yang diberikan pada siswa SMA UII Yogyakarta diawali dengan menyaksikan kebesaran Situs Sangiran melalui film berjudul “Sangiran Untuk Dunia”. Dalam film ini, diterangkan kondisi Situs Sangiran saat ini. Situs Sangiran bukan situs yang steril dari penduduk, sebaliknya situs ini dihuni oleh masyarakat yang juga diajak melestarikan Situs Sangiran.
Dengan pengakuan Situs Sangiran sebagai Situs Warisan Dunia, menyebabkan situs ini menjadi milik dunia. Masyarakat diajak berperan aktif untuk menjaga kelestariannya dengan berbagai cara yang dapat dilakukan. Dengan aktivitas normal seperti bertani yang merupakan mata pencaharian sebagian besar penduduk, tidak akan mengancam kelestarian situs ini. Masyarakat dapat bercocok tanam tanpa merubah kondisi sekitarnya. Terlihat aktivitas masyarakat dalam film ini, yang menjadi warna tersendiri bagi keberlanjutan upaya pelestarian.
Setelah menyaksikan film, rombongan yang berjumlah 116 orang siswa dan guru pendamping ini diajak berkeliling di ketiga ruang pamer yang ada. Berbagai pertanyaan dilontarkan oleh para siswa yang terlihat begitu antusias dan berniat meraih berbagai informasi. Informasi yang berharga bagi kelanjutan pelestarian Situs Sangiran, peran penting bagi kita semua untuk ambil bagian di dalamnya. (Wiwit Hermanto)