PELANGI BUDAYA SITUS SANGIRAN 13: Tenun Sarung Gloyor

0
826

pelangi-budaya-13-3 pelangi-budaya-13-2 pelangi-budaya-13-1

Di jaman yang sudah modern ini, masih ada warga yang bertahan untuk melestarikan seni tradisi pembuatan tenun sarung gloyor, tepatnya di Desa Sambirembe, Kecamatan Kalijambe. Kerajinan ini menggunakan alat tenun bukan mesin sehingga masih bersifat tradisional.

Proses pengerjaan tenun tradisional tidak mudah, diawali dengan memberi warna pada kain sesuai pesanan kemudian mencelupkan kain dalam air yang mendidih dicampur dengan warna tertentu yang sesuai dengan pesanan konsumen. Kemudian penjemuran untaian benang, dilanjutkan dengan merapikan dan menggulung benang untuk masuk ke mesin tenun. Membutuhkan ketelatenan yang besar dalam menggulung benang-benang tersebut karena benang akan mengeras sesudah terpanggang matahari.Setelah penyusunan benang pada mesin tenun (menyucuk), maka dimulai proses anyaman. Mengecek kerapian, atau menyetel benang dengan mengecek hasil tenun perlu dilakukan. Kain tenun yang sudah jadi selanjutnya ditekan selama kurang lebih satu hari untuk memperoleh kerapian bahan. (Duwiningsih)