Dalam rangka memperingati “Hari Museum” yang ditetapkan setiap tanggal 12 Oktober, PCBM (Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman) menyelenggarakan pameran bersama yang menampilkan 15 koleksi museum dari nusantara. Dalam pameran kali ini ditampilkan koleksi dari :
- Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara (kain Ulos dan naskah obat tradisional)
- Museum Negeri Provinsi Sumatera Barat (Pakaian dan ikat kepala ketua adat)
- Museum Negeri Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Gunungan, bubu, Babad Tanah Jawi dan timbangan)
- Museum Benteng Vrederburg (tombak, pedang dan mata uang asing)
- Museum Tani Jawa (Alat pertanian dan alat memasak)
- Museum Batik Yogyakarta (Live show membatik dan Kain Batik Pesisir)
- Museum Negeri Provinsi Kalimantan Barat (Alat dan stempel kerajaan)
- Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pakaian Kulit kayu)
- Museum Negeri Provinsi Sulawesi Selatan (Pakaian tradisional Baju Bodo)
- Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta (kepeng, keramik Cina, mata uang asing)
- Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah (Kepeng)
- Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (video pembuatan alat batu, alat serpih, bola batu dan alat tulang)
- Balai Konservasi Borobudur (replika relief Karmawibhangga)
- Museum Basoeki Abdullah (Lukisan “Perbedaan Pengertian”,Lukisan “Desa Selo Setelah Letusan Dibalik Keindahan Gunung Merapi)
- Galeri Nasional (Lukisan klasik bali).
Acara yang berbarengan dengan Vrederburg fair ini terbagi dalam dua sub tema yakni Kosmos dan Asal Usul Materi dan peradaban manusia. Selain pameran juga terdapat seminar, talk show, workshop, pertunjukan kesenian, jalan sehat, theatrical drama perjuangan, dan Gebyar Mocopatan. Pameran bersama disertai pagelaran budaya merupakan kolaborasi yang sangat meriah dan merakyat. (Duwiningsih)