Museum Manusia Purba Sangiran Masih Tutup tetapi Pedagang Masih Memiliki Semangat Berusaha

0
421

Pandemi yang telah berlangsung sejak akhir tahun 2019 membuat Museum Manusia Purba Sangiran ditutup guna mencegah penyebaran Covid-19. Penutupan museum ini membuat masyarakat sekitar yang menjadi pedagang berbagai kebutuhan pengunjung juga terdampak. Penghasilan mereka menjadi berkurang bahkan hilang karena hal ini.
Penutupan Museum Manusia Purba Sangiran, mulai disikapi masyarakat sekitar yang merupakan pedagang mencoba untuk bijak. Beberapa dari mereka mencoba usaha lain dan sebagian mencoba untuk mulai berdagang di sekitar museum.
Walaupun Museum Manusia Purba Sangiran tutup, masih saja ada masyarakat yang datang berkunjung dan tidak mengetahui jika Museum Manusia Purba Sangiran. Hal inilah yang membuat masyarakat yang sebelum museum ditutup berdagang di kios-kios pada halaman Museum Manusia Purba Sangiran atau di sekitar museum.
“Pada libur Natal kemarin, ada yang masih datang kemari, sekitar 15 mobil”, kata Yuli yang membuka warung di depan Museum Manusia Purba Sangiran.
Hal ini membuat pedagang suvenir mulai mencoba membuka warung di depan Museum Manusia Purba Sangiran. Mereka berharap pengunjung yang datang tidak dapat memasuki museum tetapi menjadi calon konsumen mereka. Walau tidak seramai pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun lalu tetapi mampu membakar semangat mereka untuk memulai kembali usaha mereka.
Tanto yang merupakan salah seorang pedagang suvenir di Museum Manusia Purba Sangiran mencoba peruntungan dengan membangun kios kecil di depan Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. “Saya mencoba untuk berjualan di sini, kios sekedar saja agar bisa berjualan”, jelasnya saat mendirikan kios kecilnya.
Dengan cara seperti ini, masyarakat sekitar museum yang mengandalkan mata pencaharian selaku pedagang berharap mampu mengais rejeki dari masyarakat yang berkunjung walau harus kecewa karena museum masih tutup. Kekecewaan itu bisa sedikit terobati dengan membeli suvenir yang dijajakan guna mengingat kunjungannya.
“Kita belum bisa memastikan kapan museum dibuka. Kita terus ikuti perkembangan dan tentu berhubungan dengan kebijakan pemerintah daerah dan pusat. Selama ditutup yang kami lakukan adalah melakukan pemeliharan rutin semua koleksi”, jelas Iskandar Mulia Siregar, S.Si. selaku Kepala BPSMP Sangiran.
Semoga, masyarakat terus berbenah dan memodifikasi cara untuk mengais rejeki dengan kedatangan pengunjung yang ada. Setiap kesempatan harus diambil guna terus membakar semangat dalam meraih masa depan yang lebih baik dan terus berharap pandemi segera berlalu. (Wiwit Hermanto)