Setelah 1 tahun lebih ditutup, Museum Manusia Purba Sangiran kembali akan dibuka tanggal 10 April 2021. Layanan kunjungan museum akan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan pembatasan jumlah pengunjung dan durasi kunjungan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa kali rapat persiapan dengan para stakeholder.
“Setelah beberapa kali rapat persiapan, Senin kemarin kita mengadakan simulasi pembukaan kembali Museum Sangiran”, jelas Iskandar Mulia Siregar, S.Si selaku Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.
Iskandar berharap, dengan pembukaan kembali Museum Manusia Purba Sangiran dapat membawa efek positif bagi masyarakat sekitar, perekonomian kembali berjalan walau pengunjung masih dibatasi 100 orang perharinya. Sementara, museum yang dibuka adalah Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan dan Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu. Pembukaan kedua museum ini merupakan bagian dari uji coba pembukaan kembali museum pada masa pandemi Covid-19.
Lebih lanjut, Doddy Wiranto, S.S. selaku Pamong Ahli Muda Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran menjelaskan bahwa, “Pembukaan kembali museum mulai dengan protokol kesehatan yang ketat, pengunjung yang dibatasi, waktu yang dibatasi dengan protokol kesehatan yang ketat”.
Hal ini dilakukan guna menghindari penularan Covid-19, diharap dengan penerapan aturan yang ketat ini tidak terjadi penularan di museum. Museum sebagai wahana edukasi, penelitian, kesenangan, dan wisata diharap mampu memberi pengayaan pengetahuan bagi masyarakat. Selain itu, masyarakat sekitar mampu memanfaatkan museum dalam menambah penghasilannya.
Hal ini senada dengan harapan Iskandar, bahwa “Keberadaan museum ini diharap membawa dampak ekonomi untuk masyarakat sekitar museum”.
Meningkatkan roda perekonomian masyarakat, sebagai bentuk sumbangan nyata Museum Manusia Purba Sangiran pada perekonomian masyarakat sekitarnya. Mampu memberi pengetahuan dengan berbagai koleksi museum serta memberi manfaat bagi masyarakat.
Pembukaan museum, disambut antusias oleh masyarakat sekitar museum sebagai pelaku wisata, seperti yang disampaikan oleh Widodo selaku Lurah Desa Krikilan, yang menyatakan gembira dan siap dengan kedatangan pengunjung. Widodo berharap, “Pembukaan museum semoga berjalan lancar, semalam kami sudah rapat dengan pelaku wisata, untuk mempersiapkan semua, jumlah pengunjung 100 juga dibicarakan”.
Pembukaan kedua museum ini merupakan bagian dari sebuah keputusan yang sudah dibahas dengan berbagai stakeholder. Baru 2 museum yang dibuka, “Karena masih tahap soft opening dan masih perlu tahap latihan dan evaluasi”, jelas Doddy.
Dengan pembukaan kembali 2 museum, diharap bisa menjadi sebuah uji coba dengan hasil seusai yang diharapkan. “Jika setelah dievaluasi lancar dan tidak menimbulkan dampak negatif mengingat masih dalam masa pandemi, bisa jadi semua akan dibuka”, janji Doddy. Janji yang merupakan keinginan berbagai pihak. (Wiwit Hermanto)