Museum ini memperingati jalan panjang pencarian alat batu tertua tinggalan manusia purba Jawa. Di rentang jelajahnya, para peneliti memintas waktu, mengangkat beragam temuan, dan mereka rupa alam Sangiran dari hasil telaah.
Mari ikuti perjalanan mereka, hingga ke masa lebih sejuta tahun lalu!
Homo erectus tak pernah sungguh punah. Begitupun Dinosaurus. Mereka menyisakan banyak fosil bagi kita. Masa-masa lampau memang tak sepenuhnya sirna. Lihat lapisan bawah tanah sarat lembar-lembar salinan epoch. Pulau ini timbul dan tenggelam, gunung itu terus tumbuh dan meletus.
Seluruh jejak begitu nyata, bila perlu kita bisa menyentuhnya.
Hari ini melintas pesawat antariksa, karena dulu ada mahluk membuat alat batu.
Layar sentuh komputer Museum Dayu bukan jendela digital bagi masa silam yang terkubur sedimentasi melainkan, tombol persinggungan jejari kita dengan tawaran masa depan.
Sebagaimana situs-situs lain Sangiran, setiap pintu keluar museum mengucap “Selamat Datang” ke dalam limpahan deposito tak ternilai yang sengaja dititipkan oleh masa depan, disini
Sumber: Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu